REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Agus Mauludin mengatakan ada enam desa yang mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini. Keenam desa tersebut berasal dari tiga kecamatan.
"Kekeringan di Kuningan terjadi di enam desa dari tiga kecamatan," kata Agus di Kuningan, Senin (6/8).
Bencana kekeringan itu terjadi sudah sekitar dua minggu, masyarakat di Desa Simpai Jaya, Cihanjaro, Tanjung Kerta, Sukasari yang berada di Kecamatan Karangkancana kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih.
Selain itu kekeringan juga terjadi di Desa Pamupukan, Kecamatan Ciniru dan Desa Jambu Geulis, Kecamatan Cigandamekar. "Kita sudah menyuplai air untuk daerah tersbut dan saat ini sedang memperbaikan jaringan instalasi airnya," ujar Agus.
Agus menambahkan, berdasarkan data tahun 2017 di Kabupaten Kuningan terdapat delapan kecamatan yang rawan bencana kekeringan pada musim kemarau. "Berdasarkan data tahun lalu ada delapan kecamatan yang rawan kekeringan untuk tahun ini kita masih pantau," katanya.
Delapan kecamatan tersebut adalah Kecamatan Cipicung, Ciawigebang, Cidahu, Cimahi, Ciniru, Karangkancana, Ciwaru dan Kecamatan Cibeureum.
Pihak BPBD sudah mengantisipasi bencana kekeringan dengan menyiapkan tenaga, sarana dan prasarana untuk membantu apabila terjadi kekeringan.
Selain itu juga BPBD melakukan koordinasi dengan beberapa steakholder serta mengeluarkan imbauan untuk masyarakat, menerbitkan SK siaga darurat kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan.