REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Para relawan PMI berfokus untuk evakuasi dan penyelamatan warga yang berada di dalam rumah setelah gempa kembali melanda wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (5/8). Gempa tersebut memiliki kekuatan 7,0 Skala Richter.
"Saat gempa terjadi banyak warga yang langsung keluar rumah, relawan PMI yang siaga segera melakukan evakuasi kepada warga yang panik akibat diguncang gempa besar,” kata relawan PMI Muh Nashir.
Menurut Nashir, relawan juga menenangkan warga yang panik akibat gempa yang terjadi. Selain itu, PMI juga melakukan upaya membagikan selimut bagi warga yang bertahan di pinggir jalan di wilayah Blanting.
“Kondisi cukup dingin dan banyak juga lansia serta anak-anak yang mengungsi di luar rumah,” kata Nashir dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Ahad (5/8).
Gempa yang berpotensi tsunami dalam level waspada ini membuat warga panik di wilayah Lombok Utara, Mataram dan Bali. Gempa telah menyebabkan warga masyarakat spontan berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri keluar rumah. "Listrik juga padam," kata dia.
Sementara untuk di wilayah Bali, Relawan PMI yang bertugas langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi dan melakukan asesmen terhadap warga yang terdampak.