REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengajak agar semua relawan, baik relawan Joko Widodo maupun Prabowo Subianto, melakukan kompetisi pada gelaran pemilihan presiden 2019 dengan sehat. Kompetisi yang dilakukan harus didasarkan pada gagasan konstruktif.
"Jauhkan dari hal-hal yang bersifat anarkis. Jauh dari isu-isu SARA. Mari kita ke depankan kampanye yang inovatif dan mendidik nanti," ujar dia kepada Republika.co.id, Ahad (5/8).
Riza juga menyayangkan pidato Presiden RI Joko Widodo yang menyerukan ajakan berani jika ada yang mengajak berantem. Menurutnya, presiden seharusnya menjaga suasana politik tetap kondusif, dan bukan melayangkan pernyataan kontroversial yang tidak membangun kebersamaan persaudaraan.
"Pernyataan seperti itu tidak boleh keluar dari presiden, kepala negara. Pernyataan seperti itu kan dikeluarkan oleh preman bukan pemimpin. Kalau pemimpin seharusnya menyejukkan," ujar dia.
Riza mengatakan, kalau ada orang yang mengajak berantem jangan diladeni dan ditanggapi, tetapi ajak duduk berdialog secara damai. Sebab, bagaimanapun mereka masih bersaudara dan sebangsa. Menurut dia, presiden itu selayaknya membuat pernyataan yang positif.
Pada acara rapat umum relawan pada Sabtu (4/8), Jokowi mengatakan kepada relawan untuk tidak membangun permusuhan, membangun ujaran kebencian, memfitnah dan mencela, dan menjelekkan orang, tetapi kalau diajak berantem harus berani.
"Jangan membangun permusuhan, sekali lagi jangan membangun permusuhan. Jangan membangun ujaran-ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah menjelekan orang lain. Tapi kalo diajak berantem juga berani," kata Jokowi.