Ahad 05 Aug 2018 21:38 WIB

LRT Jakarta Jalani Uji Statis dan Dinamis

LRT Jakarta akan diresmikan pada 10 Agustus 2018.

Rep: Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
Suasana proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) dalam proses penyelesaian di Stasiun LRT Kelapa Gading, Jakarta, Senin (30/7).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Suasana proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) dalam proses penyelesaian di Stasiun LRT Kelapa Gading, Jakarta, Senin (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan proses pembangunan light rail transit (LRT) tahap pertama kini telah selesai. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kini tengah melakukan uji statis dan uji dinamis untuk memastikan fasilitas itu siap beroperasi sebelum Asian Games 2018. 

"Kontruksinya sudah 100 persen, uji statis dan dinamisnya sedang berlangsung," kata Sandiaga di Kelurahan Rawa Terate, Cakung, Jawa Timur, Ahad (5/8). 

Menurut Sandiaga, Pemprov DKI telah melakukan pengkajian kesiapan LRT Jakarta fase pertama. Ia memastikan faktor keselamatan menjadi perhatian utama. Ia juga memastikan fasilitas tersebut akan bisa beroperasi sebelum Asian Games. LRT Jakarta baru akan beroperasi setelah uji coba dari Kemenhub selesai.

Sandiaga menambahkan, depo LRT yang bulan lalu baru mencapai 15 persen kini telah siap. Ia meminta para wali kota untuk menindaklanjuti perkembangan tersebut dengan merapikan bagian bawah. 

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan LRT Jakarta akan diresmikan pada 10 Agustus 2018. Ia mengaku sudah mencoba langsung LRT Jakarta yang menghubungkan Kelapa Gading hingga Velodrome itu. 

Baca juga, Naik LRT Harus Jadi Gaya Hidup

"Bagus. Saya tadi pesan karena menyangkut angkutan massal dan publik kita lagi finishing. Keselamatan itu diutamakan," kata Budi di Stasiun LRT Kelapa Gading, Ahad (15/7).

Di sisi lain, LRT Palembang, Sumatra Selatan, telah rampung dikerjakan. Fasilitas itu telah menjalani serangkaian uji coba sejak Mei. Awal bulan ini, dalam uji coba penumpang, LRT Palembang sempat mengalami mogok atau berhenti mendadak kemarin sore (1/8). 

PPK LRT Palembang Suranto mengatakan kejadian tersebut bukan disebabkan karena hujan deras, melainkan kendala teknis pada sistem pengamanan operasional LRT Palembang. Pada saat kejadian, kata dia, sensor pintu mengeluarkan indikator bahwa masih ada pintu LRT yang terbuka. 

"Indikator ini juga terbaca di kabin masinis. Karena indikator menunjukkan buka, awak sarana LRT Sumsel mengadakan pengecekan kembali untuk memastikan bahwa pintu kereta sudah benar-benar tertutup," jelas Suranto. 

Namun indikator pada sensor pintu tersebut masih terus menyala. Hal itu mengakibatkan mode stand by LRT menyala, sehingga membuat rangkaian tidak bisa dijalankan karena kondisi tersebut. 

Saat ini, LRT Palembang yang akan digunakan saat Asian Games 2018 dan transportasi umum baru itu pada tahapan uji coba dengan memggunakan dua train setyang sudah diuji dan tersertifikasi. Sedangkan enam train set LRT lainnya masih terus dikejar penyelesaian masa uji dan sertifikasinya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement