Ahad 05 Aug 2018 19:41 WIB

Di Sleman, Cakupan ASI Eksklusif Capai 82 Persen

Pekan ASI Dunia sendiri diperingati pada 1-7 Agustus 2018.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Ada rambu yang perlu diperhatikan saat hendak mendonorkan air susu ibu ke bayi lain.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ada rambu yang perlu diperhatikan saat hendak mendonorkan air susu ibu ke bayi lain.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pekan ASI Dunia turut diperingati di Kabupaten Sleman. Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun berharap, cakupan ibu menyusui dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.

"Sampai saat ini di Sleman cakupan ibu menyusui dengan ASI eksklusif mencapai 82 persen, dan harapannya dari tahun ke tahun semakin meningkat sampai 100 persen," kata Sri di depan Gedung Kesenian Denggung Sleman.

Pekan ASI Dunia sendiri diperingati pada 1-7 Agustus 2018. Peringatan kali ini diselenggarakan bersamaan Sunmor Sembada Minggu Paingan, yang digelar Kecamatan Sleman bersama UMKM se-Kecamatan Sleman.

Dalam orasinya, Sri Muslimatun turut menyampaikan yel-yel untuk menyemangati dengan ASI sehat anak hebat, ibu hebat anak sehat. Ia turut menyampaikan pentingnya ASI bagi kesehatan bayi dan ibu itu sendiri.

Ia mengingatkan, bagi bagi, ASI mengandung komposisi gizi dan protein cukup bagus untuk pertumbuhan dan kekebalan tubuh bayi. Selain itu, Sri menekankan jika ASI dapat menjadikan anak cerdas.

Sedangkan, bagi ibu sangat berguna untuk menjag akesehatan tubuh. Terlebih, ketika bayi menyusui tubuh ibu akan terjadi kontraksi dan lemak dalam tubuh terserap sebagai sumber produksi ASI itu sendiri.

"Sehingga, ibu menyusui tidak perlu diet dengan biaya mahal dengan menyusui bayinya badan akan menjadi langsing," ujar Sri.

Selain Wakil Bupati, Sri yang merupakan bidan senior mengingatkan, secara teknis asupan gizi bayi dimulai sejak mengandung sampai pasca persalinan. Tentu, sampai pemberian ASI eksklusif sampai dua tahun.

Untuk mendukung perwujudan cakupan ibu menyusui 100 persen, semua fasilitas Puskesmas di Sleman sudah dilengkapi ruang laktasi. Termasuk, perkantoran dan fasilitas umum yang secara bertahap akan dilengkapi ruang laktasi.

"Bagi perusahaan dan swasta juga telah dianjurkan untuk menyediakan ruang laktasi," kata Sri.

Namun, ia mengingatkan, sampai saat ini masih dijumpai kasus stanting. Demi mencegah itu, Sri mengingatkan bagaimana peran ibu dalam menjaga kondisi dirinya dengan kecukupan makanan yang seimbang saat hamil sampai melahirkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement