REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memastikan, partai yang tergabung dalam koalisi Joko Widodo (Jokowi) tak lagi membahas nama-nama cawapres. Mereka sepenuhnya telah menyerahkan soal cawapres ini kepada Jokowi.
"Kami sudah nggak bicara nama lagi pokoknya, kita berdisiplin yang bicara nama Pak Jokowi," ujar Hasto, Ahad (5/8).
Sementara, terkait dengan dukungan kiai-kiai Nahdlatul Ulama (NU) kepada salah satu sosok calon kepada Ketum PBNU, KH Said Aqil Siraj, untuk menjadikan tokoh itu sebagai cawapres Jokowi, Hasto mengaku tetap menghormatinya. Hasto menilai wajar usulan tersebut, apalagi menjelang pengumuman calon wakil presiden.
Baca Juga: Koalisi Jokowi Bahas Nawacita Kedua
"Kalau terhadap dukungan-dukungan ya itu proses yang biasa terjadi menjelang pengumuman, tapi terkait dengan cawapres sekali lagi nanti Bapak Jokowi didampingi para ketua umum yang akan menyampaikan ke seluruh rakyat Indonesia," ujar Hasto.
Sebelumnya, beberapa alim ulama dari sejumlah wilayah di Indonesia mendatangi Kantor PBNU, Sabtu (4/8) kemarin yang tujuan kedatangannya untuk menyampaikan dukungan terhadap Ketua Umum Partai Kebangsaan Indonesia (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi cawapres Joko Widodo dalam Pilpres 2019.
Sementara, PBNU membantah informasi yang menyebutkan telah memberikan empat nama bakal cawapres ke Jokowi. Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani menegaskan, secara resmi tak ada nama yang diberikan kepada Presiden.
"Kata siapa empat nama itu? PBNU kan bukan partai. Tidak ada mengusung atau rekomendasi. Saya baru tahu itu," kata dia saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (4/8).
Baca Juga: Bentuk Tim Pemenangan, Kubu Jokowi Klaim Progres Lebih Maju
Namun, ia tak menampik adanya kemungkinan bisik-bisik antar pengurus lainnya. Meski begitu, menurutnya, PBNU secara resmi tidak mengusulkan nama-nama bakal cawapres kepada Jokowi.
Lagipula, ia menambahkan, partai-partai pendukung Jokowi belum melakukan silarurahim ke PBNU secara bersama-sama. "Kecuali kalau koalisi itu meminta ke PBNU baru kita komunikasi. Kita kan gak bisa mengusulkan langsung, karena kita ormas," ujar dia.
KH Abdul Manan Ghani berharap, pendamping Jokowi dalam pilpres nanti adalah tokoh yang aspiratif dan sesuai kriteria. Namun, kriteria itu akan kembali lagi kepada Jokowi.
Ia menegaskan, secara resmi PBNU tak membuat rekomendasi apapun kepada Presiden. "Tidak ada mengusulkan siapa-siapa. Kecuali partai-partai datang ke PBNU meminta nama-nama, baru kita akan rekomendasikan," kata dia.