Sabtu 04 Aug 2018 14:30 WIB

Kapan Zaman Merdeka ini Berakhir?

Dulu, walau diperintah Londo tapi semua murah, apa-apa ada dan aman.

 Anak-anak antusias mengikuti lomba-lomba dalam rangka peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI ke-67 di Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (25/8). (Aditya Pradana Putra/Republika)
Anak-anak antusias mengikuti lomba-lomba dalam rangka peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI ke-67 di Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (25/8). (Aditya Pradana Putra/Republika)

Oleh: Ramadhani Akram, Jurnalis Senior


Mbah Pono (93 tahun) wafat kemarin. Orang transmigran di kampungku itu sempat merasakan zaman Belanda dan merdeka. Zaman Belanda dulu enak, katanya. Walau diperintah Londo tapi semua murah, apa-apa ada dan aman.

Begitu masuk zaman merdeka, tambahnya, semua jadi sulit, apa-apa mahal. Makin hari makin mahal. Cari kerja susah. Zaman Belanda dia kerja cari rumput untuk kuda Kontrolir di kecamatannya di Jawa. "Wah, hidupku mapan. Pokoke nyaman," katanya.

Habis zaman Belanda muncul zaman Jepang. Di sanalah mulai penderitaan lahir batin. Setelah itu datang zaman merdeka. Sejak itulah, menurut Mbah Pono, semua jadi amburadul. Kuda gak ada lagi berganti dengan mesin. Karena tak ada pendidikan dia kerja serabutan.

"Susah. Cari makan makin sulit". Apalagi karena desanya di Jawa digusur untuk bangun waduk, dia terpaksa ikut warga kampungnya; bedol desa k kampungku di Bengkulu.

"Zaman merdeka benar-benar sulit. Hidup saya makin menderita. Kapan yo Den, zaman merdeka ini berakhir?" tanyanya lugu. Sontak aku bingung menjawab pertanyaannya.

Loh jadi Mbah tidak merasa merdeka? "Loh untuk apa kita merdeka nek mangan saja susah. Apalagi sekarang ini, zaman nganu iki, paling susah dibandingkan zaman-zaman sebelumnya," katanya memelas.

Ah Sudahlah Mbah Rono, merdeka itu tidak ada bagi rakyat yang miskin. Mereka itu tak ada kalau cuma ikut angka statistik yang penghasilannya Rp 11.000 per hari dan per orang. Merdeka hanya terasa pada segelintir orang yang punya orang yang punya perusahaan dan jutaan hektar tambang dan area perkebunan. Mereka keren Mbah! Namanya tercatat dalam majalah ekonomi keren tingkat dunia menjadi kelompok orang kaya di Indonesia. Mereka menikmati apa yang dimaksud Indonesia makmur itu. Mereka gak lagi terjajah atau merdeka secara total, mungkin malah bertingkah menjajah ala orang Londo atau Jepang dulu.

Ya akhirnya, selamat jalan Mbah Pono. Semoga sampean benar-benar merdeka di sana. Gak sengsara lagi seperti di zaman merdeka di Republik ini,

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement