Jumat 03 Aug 2018 22:10 WIB

Denpasar Kembangkan Bantaran Lima Sungai untuk Wisata

Kelima sungai sudah ditata dan dijadikan tempat rekreasi.

Sungai atau tukad Badung.
Foto: socviewer.com/Agus Winarta
Sungai atau tukad Badung.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Kota Denpasar, Bali, terus mengembangkan bantaran sungai pada lima dari delapan sungai untuk menjadi salah satu tujuan (destinasi) wisata. Kelimanya sudah ditata.

"Lima dari delapan aliran sungai yang telah ditata, yakni Sungai (tukad) Badung, Bindu, Loloan, Tagtag, dan Sungai Mati," kata Pelaksana tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Denpasar, Nyoman Ngurah Jimmy Sidarta, di Denpasar, Jumat (3/8).

Dalam penataan sungai tersebut, pihaknya melibatkan instansi terkait, antara lain Diparda, LHK, Kominfo dan komunitas pecinta lingkungan. "Ini merupakan program Bapak Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakilnya IGN Jaya Negara dalam mewujudkan sungai sebagai river walk ," ujarnya.

Dalam penataan yang menjadikan sungai ini bersih juga merupakan sebuah konsep river walk (tempat untuk berjalan di bantaran sungai). Sungai yang telah ditata kini dijadikan tempat rekreasi dan berdampak ekonomi.

Selain itu juga bisa mengedukasi masyarakat tentang kebersihan ke depannya dengan peningkatan kesadaran diri tidak menjadikan sungai sebagai tempat membuang sampah.

Ia mengharapkan penataan sungai akan mendorong masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, terutama sungai. Sungai yang ditata juga bisa sebagai tempat edukasi agar menjadikan masyarakat lebih peduli terhadap sungai.  "Untuk kegiatan olah sungai ini akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengelolaan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Ni Made Sugiani, mengatakan saat ini para wisatawan telah beralih mencari wisata alam melalui pelestarian lingkungan dan wisata budaya.

Ia mengatakan melalui penataan sungai yang berdampak pada lingkungan menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Untuk mewujudkan semua itu, harus dilengkapi berbagai penunjang pariwisata seperti akses dan identifikasi potensi untuk dipromosikan.

Selain itu, keterlibatan masyarakat menjadi hal yang utama dalam melestarikan dan menjaga destinasi wisata sungai tersebut. Lain halnya dengan Kepala Lingkungan Banjar Ujung sekaligus Komunitas Kali Bersih, Gusti Rai Ari Temaja. Ia mengatakan beberapa sungai yang telah ditata seperti tukad Bindu diharapkan dapat terus dikembangkan ke bantaran sungai yang lain.

"Dengan demikian semua sungai di Kota Denpasar tertata dan menjadi daya tarik wisata. Ini diperlukan komitmen semua komponen terutama masyarakat untuk turut mewujudkan kali bersih," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement