Jumat 03 Aug 2018 17:29 WIB

Gerindra: Cawapres Prabowo Mengerucut ke Empat Nama

Empat nama cawapres untuk Prabowo sedang digodok oleh koalisi.

Rep: Amri Amrullah, Mabruroh/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunggu kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunggu kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembahasan nama calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto sudah mengerucut pada empat nama. Dan, empat nama tersebut sekarang sedang digodok semakin intens bersama empat partai koalisi, yaitu Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengakui, pengerucutan empat nama tersebut hasil pembahasan antarsekjen empat partai yang terus berjalan. Pembahasan empat nama ini akan terus digodok hingga mencapai kesepakatan pada satu nama.

"Empat nama cawapres yang telah mengerucut tersebut, yakni dari PKS Pak Salim Segaf Al Jufri, dari PAN Pak Zulkifli Hasan, dari Demokrat Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), dan dari luar hasil ijtima ulama ada nama Ustaz Abdul Somad (UAS)," kata Riza dalam diskusi di PARA Syndicate, Jumat (3/8).

Riza memaparkan, hasil pembahasan bersama antarempat partai, PKS, misalnya, telah mengerucut dari sembilan nama menjadi satu nama, yaitu Salim Segaf Al Jufri, yang juga ketua Dewan Syura PKS. Kemudian, dari PAN nama ada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, sedangkan dari Demokrat ada nama AHY.

Kemudian, ada dari luar hasil ijtima ulama yang tadinya muncul tiga nama, kini tinggal satu nama UAS. "Empat nama ini masih dibicarakan bersama empat partai koalisi. Insya Allah jelang akhir pendaftaran nanti akan kita umumkan," ujar Riza.

Penekanan pembicaraan antarempat partai ini, ungkap Riza, adalah penekanan kesamaan konseptual dan visi serta misi bersama. Dengan begitu, setelah nanti muncul satu nama, Riza yakin siapa pun nama yang muncul sebagai cawapres nanti akan diterima oleh empat partai koalisi bersama.

Soal nama UAS yang menjadi keputusan ijtima ulama, kata dia, tentu empat parpol koalisi sudah sepakat akan tetap mempertimbangkan. "Kami akan sangat mempertimbangkan nama UAS dalam pembicaraan empat partai koalisi," kata Riza menerangkan.

Namun, ia menekankan, ada poin yang harus menjadi kesepakatan bersama apabila telah muncul satu nama. Dan, ia berharap kesepahaman itu juga dimiliki oleh kelompok Persaudaraan Alumni (PA) 212, yang telah menyepakati nama dalam ijtima ulama.

Ketua Umum PA 212, Slamet Ma'arif, menyarankan agar koalisi Gerindra-PAN-PKS-Demokrat dapat memperhatikan nama cawapres yang diusulkan para ulama. Nama bakal cawapres tersebut, yakni Ustaz Abdul Somad dan Salim Segaf Al Jufri.

"Kalau itu kesepakatan atau keputusan ulama menganggap dua sosok tersebut

adalah pilihan yang terbaik, insya Allah juga sama dengan keinginan Allah," ungkap Slamet melalui keterangan tertulis, Jumat (3/8).

Oleh karena itu, PA 212 berharap agar partai koalisi keumatan dapat mengambil keputusan yang bijaksana serta memberikan kabar bahagia kepada umat Islam dengan memilih antara UAS dan Salim Segaf.

"Kami harapkan Partai Koalisi Keumatan dapat mengambil keputusan yang menyenangkan ulama, habaib, dan umat Islam," ujarnya.

Menurut Slamet, tidak mungkin ulama berbicara dan mengambil keputusan menurut hawa nafsunya. Apalagi, bersatu padu dalam kesepakatan yang hanya untuk menyesatkan umatnya.

"Ini sudah pasti karena panggilan Allah sehingga para ulama harus turun gunung, turut terlibat membicarakan nasib umat agar mampu mencari siapa pemimpin terbaik," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement