REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Faldo Maldini mengapresiasi munculnya nama-nama calon wakil presiden (cawapres) dari tokoh agama. Menurutnya tidak ada masalah ulama maju di pemilihan presiden (pilpres) selama diperbolehkan konstitusi.
"Menurut saya ulama itu juga ummah kok, di jamannya Rasulullah selain memimpin umat dalam beragama, beliau juga pemimpin negara," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (3/8).
Faldo mengatakan, saat ini yang menjadi catatan penting untuk menjadi pemimpin ialah kompetensi dan elektabilitas seseorang. Menurutnya, kepopuleran ulama belum tentu berbanding lurus dengan elektabilitas dan kompetensinya. "Tapi bukan berarti sesuatu yang tidak bisa dipelajari," ujarnya.
Mengenai kedua kubu, antara Jokowi dan Prabowo yang sama-sama memunculkan cawapres dari tokoh agama, ia mengatakan hal tersebut tidak masalah selama diperbolehkan konstitusi. Meski ia tidak menampik kemungkinan akan terjadi gesekan dan perbedaan pendapat di kalangan umat. Ia berharap yang paling penting sesama umat, ulama, pemimpin, dan partai tidak terpecah belah.
"Karena inilah konsekuensi dari demokrasi yang memang ada beberapa variabel dan faktor-faktor yang bisa jadi kita jadi tidak sepakat," tutur Faldo.
Sebagai partai politik berasaskan Islam, PAN juga berharap ada kemajuan perolehan suara di pemilu dan pilpres 2019. Sebab, ia mengatakan sejak pemilu 1955 sampai sekarang jumlah total suara partai islam tidak ada penambahan yang signifikan bahkan cenderung merata.
Namun, hasil hitung pemilu 9 April 2014 menunjukkan partai Islam ataupun berbasis umat Islam masih memperoleh kepercayaan pemilih. Berdasarkan hasil hitung resmi KPU, perolehan suara partai politik berbasis massa Islam, PKB meraih suara terbesar, yakni 9,04 persen. Disusul PAN sebesar 7,59 persen, PKS sebanyak 6,79 persen, PPP mendulang suara 6,53 persen, dan PBB sebesar 1,46 persen.
"Saya berharap ada perubahan dan memang itu yang menjadi challenge juga untuk partai islam," kata Faldo.
Seperti diketahui, beberapa ulama disebut-sebut berpeluang menjadi cawapres di pilpres 2019. KH Ma'ruf Amin disebut merupakan salah satu nama yang berpeluang menjadi cawapres Joko Widodo (Jokowi). Kemudian di kubu Prabowo Subianto, nama Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad disebut bisa menjadi cawapres, berdasarkan ijtima ulama GNPF.