REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terminal Kalideres Jakarta Barat baru saja memiliki fasilitas halte atau shelter drop-off ojek daring (ojol) untuk antarjemput penumpang. Fasilitas ini sekaligus untuk mengantisipasi agar tidak ada ojol yang mangkal di sembarang tempat.
"Mudah-mudahan dengan diberikan fasilitas atau tempat untuk antarjemput ini, tidak ada lagi ojol yang mangkal di atas trotoar maupun mangkal di sembarang tempat," kata Kepala Satuan Pelaksana Terminal Antarkota Antarprovinsi Kalideres Jakarta Barat Revi Zulkarnaen di Jakarta pada Kamis (2/8).
Ia menerangkan penyediaan fasilitas untuk ojol tersebut juga bertujuan mengantisipasi terjadinya kemacetan arus kendaraan "Khususnya yang berada di area dalam terminal maupun luar terminal," terangnya.
Revi menjelaskan, penyediaan halte drop-off ojol tersebut sebagai tindak lanjuti instruksi Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Terminal dan Wali Kota Jakarta Barat. "Di lokasi itu juga boleh buat ojek pangkalan, tetapi bukan untuk mangkal, tetapi untuk antarjemput," kata dia.
Salah satu pengemudi ojol, Agus (37 tahun), meyakini adanya fasilitas untuk ojol di wilayah tersebut sebagai bentuk kepedulian pemerintah. "Senang sih, karena selama ini kita bingung untuk tempat antarjemput. Bagi saya, ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap kita," kata Agus.
Sebagaimana diinstruksikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Jumat (27/7) pekan lalu, halte khusus transportasi daring sudah mulai beroperasi sejak Senin di Balai Kota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah pada pekan lalu mengatakan bahwa halte atau shelter transportasi daring akan dibangun di lingkungan pemerintahan terlebih dahulu.