Kamis 02 Aug 2018 16:58 WIB

Menjajal Sewa Sepeda Boseh di Bandung

Saat ini ada 200 unit sepeda tersebar di 20 stasiun sepeda di Kota Bandung.

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Yusuf Assidiq
Bike On The Street Everybody Happy (Boseh) dan Bandung Tour on Bus (Bandros), di Alun-alun Kota Bandung, Selasa (13/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Bike On The Street Everybody Happy (Boseh) dan Bandung Tour on Bus (Bandros), di Alun-alun Kota Bandung, Selasa (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Deretan sepeda berwarna biru bertuliskan Boseh terlihat berjajar rapi di salah satu sudut Taman Cibeunying Kota Bandung, Jawa Barat. Sepeda ini telah hadir setahun terakhir menghiasi taman ini dan sejumlah titik keramaian serta tempat wisata Kota Bandung.

Sepeda Boseh yang merupakan kependekan dari 'Bike on The Street Everybody Happy' ini merupakan fasilitas penyewaan sepeda (bike sharing)  yang disediakan oleh Pemerintah Kota Bandung. Fasilitas penyewaan ini  dikembangkan terintegrasi dengan pembayaran menggunakan uang elektronik (e-Money) dalam bentuk smart card dalam proses peminjaman sepeda.

Layanan penyewaan Boseh ini sendiri juga didukung PT Aino Indonesia, sebuah perusahaan teknologi pemroses pembayaran milik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Aino pun dipercaya menjadi provider sistem peminjaman Boseh yakni dalam mengimplementasikan penerimaan pembayaran non tunai Bike Sharing sejak awal 2018.

Direktur PT Aino Indonesia, Syafri Yuzal, mengatakan saat ini ada 200 unit sepeda yang tersebar di 20 stasiun sepeda di Kota Bandung. Untuk menikmati fasilitas Boseh ini, masyarakat cukup mendatangi stasiun sepeda dan melakukan regsitrasi yang dilakukan sekali saat pertama melakukan peminjaman Boseh.

Kemudian, pengguna akan mendapatkan kartu pintar setelah melakukan pengisian data sesuai dengan KTP elektronik yang dapat digunakan untuk meminjam sepeda. “Sistem ini dapat mempermudah pengguna dalam melakukan pembayaran karena tidak perlu menggunakan uang tunai. Namun yang terpenting sistem ini mendukung Gerakan Nasional Non Tunai,” kata Syafri, saat menerima kunjungan media akhir pekan lalu di kawasan Taman Cibeunying Bandung.

Untuk penggunaanya, Syafri menjelaskan pengguna hanya perlu menempelkan kartu pada alat berupa box berwarna biru dan memasukan nomor pin masing-masing lalu memilih menu pinjam sepeda dan nomor sepeda yang akan digunakan. Kemudian secara otomatis kunci yang berada di dock sepeda akan terbuka dan sepeda siap digunakan.

Untuk proses pengembalian sepeda dapat dilakukan di seluruh stasiun sepeda. Sepeda cukup dimasukan ke dock hingga mengunci otomatis. Setelahnya pengguna tinggal menempel kartu dan memasukkan mesin PIN lalu pilih menu pengembalian sepeda. “Tarif sewa sepeda Rp 1.000 per jam dan Rp 2.000 untuk jam berikutnya,” kata dia.

Demi keamanan, Boseh dilengkapi dengan GPS dan data peminjam yang tercatat dalam sistem. Dengan begitu aktivitas penggunaan sepeda dapat terlacak. Selain Boseh, sistem ini juga diaplikasikan pada beberapa fasilitas publik lainnya di Kota Bandung.

Antara lain 30 unit sistem tiket elektronik Trans Metro Bandung, 445 unit On Street Parking/ Terminal Parkir Elektronik, serta 12 unit vending machine minuman.

“Selain itu juga pada sistem pembayaran jalan tol di Surabaya dan Kebon Bawang Jakarta, serta retribusi pasar tradisional,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement