Rabu 01 Aug 2018 21:29 WIB

Waketum Gerindra: Mesin Politik Parpol tak Berpengaruh Besar

Mesin parpol jadi pertimbangan Prabowo dalam tentukan cawapres, tapi bukan yang utama

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Budi Raharjo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bergandengan tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri (kanan) seusai melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bergandengan tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri (kanan) seusai melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menyatakan mesin politik parpol tidak terlalu berpengaruh pada kontestasi Pilpres 2019. Dia menilai Pilpres itu pertarungan yang cenderung pada personal, bukan parpol.

Ia mengakui mesin politik partai memang akan bekerja, tapi pengaruhnya tidak begitu besar. "Di Pilpres, yang kerja adalah mesin politik partai. Tapi sebenarnya kalau kita mau jujur partai itu tak begitu besar pengaruhnya terhadap mesin politiknya (si capres-cawapres), justru mesin politik yang paling besar dari relawannya," ungkap dia kepada Republika.co.id, Rabu (1/8).

Sebab menurut Arief, tidak ada parpol di Indonesia yang punya struktur lengkap. "Itu siluman semua. Tak seperti serikat buruh yang anggotanya riil. Kalau partai kan anggota enggak riil. Misal KSPI jumlahnya berapa kan bisa ketahuan karena mereka bayar iuran. Kalau di partai itu enggak ada, ya enggak jelas (anggotanya)," ujarnya.

Karena itu, menurut Arief, mesin politik parpol tentu akan menjadi pertimbangan Prabowo dalam menentukan cawapresnya tapi bukan yang utama. Pertimbangan utamanya adalah ketokohan yang bisa membantu mendongkrak elektabilitas Prabowo pada Pilpres 2019. "(Pertimbangan utamanya adalah) ketokohan dan personalnya," ujar dia.

Prabowo hingga kini belum menentukan sosok cawapres yang akan mendampinginya melenggang ke bursa Pilpres 2019. Beberapa nama disebut-sebut menjadi sosok potensial cawapres untuk Prabowo. Di antaranya Agus Harimurti Yudhoyono dan Salim Segaf Al-Jufri. Salim dari PKS dan Agus dari Partai Demokrat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement