Kamis 02 Aug 2018 00:11 WIB

Kapolri Jenderal Tito tak Berminat Menjadi Cawapres

Kapolri akan berkonsentrasi melakukan pengamanan agenda besar nasional.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
 Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian diundang menjadi pembicara pada International Business Forum di STI Auditorium, Singapura,  Selasa (31/7).
Foto: Dok. Humas Mabes Polri
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian diundang menjadi pembicara pada International Business Forum di STI Auditorium, Singapura, Selasa (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian masih saja kerap disebut sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Joko Widodo di kontestasi pemilihan presiden 2019.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal tetap membantah keras isu tersebut. "Bapak Kapolri Sama sekali tidak berminat menjadi cawapres," kata Iqbal di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (1/8).

Iqbal, sebagai Kepala Biro Penerangan Masyarakat mengaku kerap berkomunikasi dengan Tito Karnavian, bahkan secara personal. Dalam komunikasinya itu, Iqbal pun mengaku bertanya langsung pada Tito apakah berniat menjadi cawapres.

"Saya juga sudah tanya beliau, Pak Kapolri tidak berminat, biarkan menjaga keamaan ketertiban masyarakat," kata Iqbal menegaskan.

Baca juga, Kubu Jokowi: GNPF Cuma Mengklaim Somad tak Mau Cawapres.

Iqbal mengatakan, Kapolri akan berkonsentrasi melakukan pengamanan agenda besar nasional. Agenda tersebut di antaranya Asian games , Asian Paragames IMF, sampai pemilihan Pilpres dan legislatif. "Biarkan pak kapolri menjadi penjaga kemanan. Jadi, pak kapolri sama sekali tak berninat terjun ke politik," ucap Iqbal.

Apabila ada perintah Jokowi bahkan masyarakat, Iqbal mengatakan, Kapolri membiarkan masyarakat membuat berasumsi. Hal tersebut merupakan hak setiap masyarakat untuk mengemukakan pendapatnya, termasuk pendapat bahwa Tito pantas dicalonkan sebagai cawapres

"Itu kan hak semua orang, nggak ada masalah, tapi saya kan langsung bertanya kepada beliau, sama sekali tak berminat," kata Iqbal menegaskan.

Hingga saat ini belum ada satupun bakal kandidat presiden yang mengumumkan wakilnya. Sejumlah nama yang akan mendamping pejawat terus beredar, tapi belum pasti.

Di antara nama itu seperti Mahfud MD, Tuan Guru Bajang atau Jusuf Kalla. Sementara dari kubu oposisi belum memastikan kandidat bakal calon presiden dan wakilnya. Kendati begitu, nama Prabowo masih cukup kuat. Ustaz Abdul Somad juga sempat masuk dalam radar cawapres. Namun UAS menolak secara halus ajakan itu.

Wasekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazuli Fawaid menyatakan keputusan Ijtima' GNPF Ulama tidak mewakili suara banyak orang. Sehingga, menurutnya tudak ada yang perlu dikhawatirkan terkait keluarnya rekomendasi nama Ustaz Abdul Somad sebagai salah satu bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto.

"GNPF itu cuma mengklaim Ustaz Somad, kenyataannya beliau tidak mau, aneh jadinya klaim-klaim seperti itu," kata Jazuli kepada Republika, Selasa (31/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement