REPUBLIKA.CO.ID, NGAMPRAH -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat mengungkapkan sebanyak 33 desa mengalami kesulitan memperoleh air bersih akibat musim kemarau. Sementara warga yang terdampak mencapai kurang lebih 90.596 penduduk yang berada di lima kecamatan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Barat, Dicky Maulana mengatakan lima kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Cipongkor, Kecamatan Cipendeuy, Kecamatan Cikalong Wetan, Kecamatan Parongpong dan Kecamatan Cisarua. "Sementara ini, tiga desa di Cipongkor, satu desa di Cipendeuy, 13 desa di Cikalongwetan dan enam desa di Cisarua dan Parongpong yang kesulitan memperoleh air bersih," ujarnya kepada wartawan, Rabu (1/8).
Ia menambahkan, warga yang terdampak di Cipongkor mencapai 3.602 jiwa, di Cipendeuy sebanyak 948 jiwa, Cikalong Wetan 74.496 jiwa. Sementara di Cisarua serta Parongpong sebanyak 11.514 jiwa penduduk yang terkena dampak dan membutuhkan air bersih 223.500 liter perhari.
Menurutnya, laporan kekeringan akibat musim kemarau dari pihak kecamatan akan segera ditindaklanjuti. Pihak kecamatan akan menyiapkan pasokan air bersih yang akan dikirimkan ke warga terdampak menggunakan mobil tanki.
Dia menambahkan, akibat musim kemarau pun lahan pertanian mengalami kekeringan. Seperti di Cipongkor, 396 hektar lahan pertanian kekeringan di 14 desa. Sedangkan di Cipendeuy 714 hektar meliputi 14 desa dan di Parongpong 63 hektar meliputi enam desa.
Sementara itu di Kabupaten Bandung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mengungkapkan sebanyak 15 kecamatan di Kabupaten Bandung, dengan 58 desa terancam mengalami kekeringan akibat dampak musim kemarau. Selain itu, sebanyak 169 ribu jiwa berpotensi mengalami kesulitan air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Ahmad Djohara mengatakan saat ini, tiga kecamatan yaitu Baleendah, Arjasari dan Banjaran sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih. Pihaknya akan segera mengirimkan tangki air bersih dengan kapasitas lima ribu sampai 15 ribu liter. "Ada 58 desa di Kabupaten Bandung terancam kekeringan dan 169 ribu jiwa yang bisa terkena dampak kekeringan dan sulit air bersih," ujarnya.