Rabu 01 Aug 2018 16:57 WIB

PKS Wacanakan Poros Baru, Golkar Konsisten Dukung Jokowi

PKS sempat mewacanakan poros baru koalisi Pilpres 2019.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo menyampaikan paparan ketika menghadiri buka bareng dan ngobrol santai bersama Relawan Golkar Jokowi (GoJo) di Kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Rabu (23/5).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo menyampaikan paparan ketika menghadiri buka bareng dan ngobrol santai bersama Relawan Golkar Jokowi (GoJo) di Kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Rabu (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar TB Ace Hasan Syadzily menyatakan, Golkar tidak akan membuat poros koalisi baru. Golkar juga akan tetap setia mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) pejawat pada Pilpres 2019.

"Golkar tidak akan membuat poros baru. Partai Golkar konsisten untuk menjadi bagian dari pendukung presiden Jokowi di 2019. Kami tidak akan berpindah ke lain hati," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (31/7).

Ace menambahkan, enam parpol pendukung Jokowi sudah solid memberikan dukungan kepada mantan wali kota Surakarta itu. Apalagi, setelah ketua umum masing-masing parpol melakukan pertemuan dengan Jokowi di Istana Bogor beberapa pekan lalu.

"Soal siapa cawapresnya itu kan masih terus kita bicarakan," ungkap dia.

Sebelumnya, Direktur Pencapresan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alynudin menuturkan, partainya sedang merintis pembentukan poros koalisi baru yang ia sebut poros keumatan. Langkah ini sebagai antisipasi bila tidak ada kesepakatan dengan Partai Gerindra.

"Sedang kita rintis (poros baru) kalau tidak ada titik temu antara Gerindra dengan PKS. Ini kita antisipasi dengan poros keumatan, jadi masih dinamis," tutur dia Sabtu (27/7) lalu.

Suhud mengungkapkan, PKS telah menjalin komunikasi dengan parpol yang telah menyatakan mendukung Jokowi. Bahkan, PKS sudah melakukan pertemuan dengan elite PKB. Ia menilai koalisi yang telah dijalin parpol pendukung Jokowi masih cair. Keyakinan ini membuat PKS tetap membangun komunikasi dengan mereka.

Selain PKB, papar Suhud, PKS juga terus melakukan komunikasi dengan Golkar. "Sebelumnya sudah ada komunikasi dengan Golkar. Jadi sebetulnya, nanti kalau misalnya Pak Jokowi memilih siapa wakilnya, kemudian ada partai-partai yang tidak nyaman kan ada kemungkinan lari. Nah ini yang akan kita tangkap," katanya.

Suhud menjelaskan, kebersamaan PKS dan Gerindra selama ini bukan harga mati harus terus bersama partai berlambang burung garuda itu. Dia mengakui dua partai tersebut pada gelaran Pilkada memang sering berkoalisi. Namun, untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, PKS belum pasti akan berkoalisi dengan Gerindra.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement