Rabu 01 Aug 2018 16:47 WIB

Naik LRT Harus Jadi Gaya Hidup

LRT menuntut penggunanya untuk tepat waktu dan mau antre.

Sejumlah aparatur sipil negara dan masyarakat menikmati perjalanan dengan Light Rail Transit (LRT) atau Kereta Api Ringan di Palembang, Sumsel.
Foto: Antara/Feny Selly
Sejumlah aparatur sipil negara dan masyarakat menikmati perjalanan dengan Light Rail Transit (LRT) atau Kereta Api Ringan di Palembang, Sumsel.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan warga Palembang harus menjadikan pengunaan moda transportasi massal kereta layang ringan dalam kota atau Light Rail Transit (LRT) sebagai gaya hidup, seperti halnya yang terjadi di Jakarta.

"Kota Palembang saat ini memang belum semacet Jakarta, tapi kota ini bergerak menjadi kota metropolitan, seperti warga Jakarta yang sudah akrab dengan transportasi massal, sepatutnya Palembang juga begitu," kata Budi Karya di Palembang, Rabu (1/8).

Budi mengatakan, seperti telepon pintar (gadget) yang mampu mengubah kultur sosial, LRT juga diharapkan mengubah gaya hidup masyarakat di Kota Palembang.  

LRT yang memiliki sejumlah fasilitas seperti pendingin ruangan, CCTV, Wi-Fi dan toilet akan mengajak warga Palembang akrab dengan fasilitas modern.

"Selain itu, LRT menuntut penggunanya untuk tepat waktu dan mau antre, suatu hal yang positif untuk gaya hidup 'wong kito'. Tinggal tantangan ada di masyarakatnya, bisa tidak," kata Budi.

LRT Sumsel mulai dibangun sejak akhir 2015 untuk mengejar target selesai sebelum Asian Games XVIII pada Agustus 2018. LRT Sumsel ini sudah resmi beroperasi untuk penumpang sejak sepekan terakhir. Sementara ini khusus diproyeksikan untuk kalangan PNS, TNI, dan Polri.

Menhub juga tak ketinggalan menjajal langsung transportasi massal ini, Rabu pagi, dengan didamping sejumlah Direktur Jenderal di Kemenhub. Menurut Budi, LRT ini sudah siap digunakan masyarakat umum karena sudah memenuhi persyaratan baik standar kontruksi maupun standar keselamatan.

LRT Sumsel ini pastinya akan digunakan atlet dan ofisial Asian Games XVIII, 18 Agustus-2 September 2018. LRT terdiri dari 13 stasiun dari Bandara SMB II ke Jakabaring Sport City. Budi berbicara pada acara sosialisasi "Payo Naek LRT, Lifestyle Baru Wong Kito" yang dihadiri sekitar 3.000 orang mahasiswa di Hotel Aryaduta Palembang.

Hadir pula sebagian pembicara Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan pengamat transportasi Universitas Trisakti, Jakarta, Yayat Supriatna. Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Palembang beberapa waktu lalu untuk mencoba LRT mengatakan perubahan kultur positif itu sangat diharapkan terjadi di masyarakat.

"Hanya saja tidak bisa langsung, karena negara di Eropa saja butuh waktu setidaknya 10 tahun untuk bisa terjadi perubahan," kata Presiden Jokowi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement