Kamis 02 Aug 2018 00:23 WIB

Sebanyak 18 Desa di Sukabumi Alami Dampak Kekeringan

Jumlah ini hampir menyamai data kekeringan pada 2017.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Hafil
Kekeringan. Ilustrasi
Foto: Foxnews
Kekeringan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sebanyak 18 desa di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami dampak kekeringan. Pasalnya warga di belasan desa tersebut melaporkan warganya sulit mendapatkan pasokan air bersih.

"Hingga Selasa (31/7) jumlah wilayah yang kekeringan sebanyak sembilan kecamatan yang terdiri atas 18 desa," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Maman Suherman kepada Republika.co.id, Rabu (1/8). Data tersebut berdasarkan dari laporan tertulis dari kecamatan kepada BPBD Sukabumi.

Kesembilan kecamatan itu yakni Kecamatan Cibadak di Desa Sekarwangi dan Kelurahan Cibadak, Waluran di Desa Waluran Mandiri dan Desa Mangunjaya, Cikakak di Desa Cileungsing dan Desa Sukamuju, dan Kabandungan di  Desa Kabandungan. Selain itu Kecamatan Gunungguruh di Desa Gunungguruh, Warungkiara di Desa Sirnajaya, Lengkong Desa Tegal Lega, Lengkong, Neglasari, dan Langkapjaya.

Terakhir di Kecamatan Parungkuda di Desa Palasari Hilir dan Langensari serta Bantargadung di Desa Bojonggaling, Bantargadung, dan Desa Boyongsari. Data ini bersifat sementara karena ada wilayah terdampak kekeringan namun belum melaporkan secara resmi ke BPBD.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman menambahkan, bila ditotalkan dengan laporan yang disampaikan melalui media komunikasi handphone (HP) maka jumlah yang terdampak kekeringan tersebar dii 12 kecamatan. Jumlah ini hampir menyamai data kekeringan pada 2017 lalu yang mencapai sebanyak 24 kecamatan dan 61 desa.

Menurut Eka, belasan kecamatan yang terdampak kekeringan berada di utara dan selatan Sukabumi. Ke 12 wilayah itu yakni Kecamatan Bantargadung, Palabuhanratu, Simpenan, Cikakak, Warungkiara, Parungkuda, Cibadak, Lengkong, Jampang Tengah, Bojonggenteng, Gunungguruh, dan Ciemas.

Jumlah wilayah yang terkena dampak kekeringan diperkirakan akan terus bertambah banyak. Pasalnya ada sejumlah wilayah yang belum melaporkan kekeringan.

 "Untuk memenuhi pasokan air bersih BPBD siap menerjunkan lima unit tangki air bersih,’’ imbuh Eka. Mobil tangka air bersih ini akan ditempatkan di tiga titik berbeda yaki Palabuhanratu, Jampang Kulon, dan kantor BPBD Kabupaten Sukabumi.

Eka menuturkan, sejak seminggu yang lalu BPBD sudah menyalurkan sarana air bersih ke beberapa kecamatan. Di mana bila ada warga sebanyak 5.000 jiwa maka BPBD harus menyalurkan dua unit tangka air bersih.

Eka menambahkan, walaupun status siaga darurat bencana kekeringan dari provinsi belum keluar namun jangan sampai masyarakat kesulitan mendapatkan air.  Sehingga BPBD bersama PDAM melakukan koordinasi untuk penyaluran air bersih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement