Rabu 01 Aug 2018 13:59 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Targetkan 500 Desa Jaminan Sosial

Program Desa Sadar Jaminan Sosial merupakan inovasi dari BPJS Ketenagakerjaan.

Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan E Ilyas Lubis dalam Peresmian Desa Elang Anculai sebagai desa sadar jaminan sosial, Teluk Sebong, Bintan,
Foto: Istimewa
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan E Ilyas Lubis dalam Peresmian Desa Elang Anculai sebagai desa sadar jaminan sosial, Teluk Sebong, Bintan,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BPJS Ketenagakerjaan menargetkan sebanyak 500 desa sadar jaminan sosial. Target ini sudah terpenuhi separuh lebih yaitu 276 desa pada 2017.

"Tahun ini kita akan kejar 224 lagi agar sesuai target 500 desa," kata Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan E Ilyas Lubis dalam Peresmian Desa Elang Anculai sebagai desa sadar jaminan sosial, Teluk Sebong, Bintan, dalam siaran persnya, Rabu (1/8).

Ilyas menjelaskan Program Desa Sadar Jaminan Sosial merupakan inovasi dari BPJS Ketenagakerjaan untuk bekerjasama dengan aparat desa dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat pekerja di desa agar lebih memahami manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan dalam menghadapi risiko-risiko sosial yang dapat menimpa siapapun dimanapun dan kapanpun.

Menurut Ilyas, Desa Ekang Anculai terpilih setelah melalui seleksi dan penilaian tim. Desa yang terpilih memiliki kriteria dan dipastikan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan BPJS Ketenagakerjaan, di antaranya telah terdaftarnya kepala desa dan perangkatnya pada program BPJS Ketenagakerjaan.

Dia menilai dukungan pemerintah daerah, khususnya melalui regulasi sangat penting dalam implementasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Hal ini juga sesuai dengan Program Nawa Cita. Sejauh ini diakui konstruksi ketentuan sudah cukup kuat menjangkau pelosok. Yang dibutuhkan saat ini adalah peraturan lebih mendorong implementasi tersebut.

Bupati Kabupaten Bintan Apri Sujad mengatakan penugerahan terhadap desa peraih predikat  terbaik se Kabupaten Bintan pada 2017-2018 ini merupakan Wujud kebersamaan sinergi Pemda dan BPJS terjalin baik. Bagaimanapun kehadiran BPJS Ketenagakerjaan memberikan manfaat nyata di masyarakat. Diakui pembangunan seyogianya tidak bertumpu pada infrastruktur tetapi juga peningkatan kualitas sumber daya manusia.

"Jaminan kesehatan adalah bagian dari peningkatan kualitas itu," kata dia.

Apri menjelaskan, Bintan telah mengikutsertakan 1.450 aparatur desa yang terdiri dari ketua RT/RW hingga kepala desa serta pegawai non-PNS dalam BPJS Ketenagakerjaan. Ke depan, pihaknya tengah menyiapkan pengikutsertaan tenaga kerja berbasis profesi seperti guru ngaji, penjaga makam, dan penjaga kebersihan. "Penggelut profesi itu jarang kita sentuh," kata dia.

Hadir dalam kegiatan ini Deputi Direktur Wilayah Sumbarriau Budiono, Deputi Direktur Perluasan Kepesertaan Cotta Sembiring, anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Eko Darwanto, dan Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tanjung Pinang Rini Suryani. Wakil Bupati Kabupaten Bintan,  Dalmasri Syam,  juga hadir meresmikan desa sadar ini bersama dengan direksi dan anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement