Rabu 01 Aug 2018 09:59 WIB

Surabaya Percantik Diri Jelang HUT RI

Pemkot Surabaya mengecat bola-bola dunia warna merah putih.

Rep: Dadang kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Replika bola dunia yang berwarna merah putih yang ada di sepanjang jalan depan Balai Kota Surabaya.
Foto: Pemkot surabaya
Replika bola dunia yang berwarna merah putih yang ada di sepanjang jalan depan Balai Kota Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mempercantik dirinya dalam rangka menyambut hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Kali ini, Pemkot Surabaya mengecat bola-bola dunia bernuansa kemerdekaan, atau berwarna merah-putih dan memasang bendera merah putih di atas monumen bambu runcing serta beberapa ruas jalan.

“Kami ingin memberi warna dan wajah baru supaya ada nilai tambah. Bagi warga Surabaya maupun luar Surabaya ketika singgah ke Kota Pahlawan di siang maupun malam hari,” kata Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Chalid Buhari di Surabaya, Rabu (1/8).

Chalid mengungkapkan, bola-bola dunia yang dicat berwarna merah putih untuk sementara dilakukan di beberapa titik saja. Alasannya, jumlah tenaga yang membantu terbatas. “Tapi prinsipnya, masyarakat yang mengunjungi Kota Surabaya lebih merasakan sesuatu yang lebih menyentuh hati,” ujar Chalid.

Menurut Chalid, tema merah putih yang terpasang pada bola-bola dunia tidak hanya digunakan saat peringatan HUT Kemerdekaan RI, tetapi digunakan hingga akhir agustus. Selain sebagai penghias jalan, lanjut Chalid, bola-bola yang ada di pinggir jalan juga berfungsi untuk memberi keamanan bagi pejalanan kaki saat berjalan di pedestrian.

“Tidak hanya keamanan tetapi juga menjaga ketertiban bagi pengguna motor atau kendaraan lainnya agar tidak menggangu pejalan kaki,” kata Chalid  

Dalam waktu dekat, Chalid juga mengungkapkan akan melakukan hal serupa di taman-taman, utamanya taman yang terletak di kawasan pinggiran. Pemerataan ini, kata Chalid, perlu dilakukan agar tidak ada ketimpangan antara taman yang ada di tengah kota maupun yang berada di pinggiran.

“Akan ada banyak tamu yang datang ke Surabaya tidak hanya di bulan Agustus tetapi di bulan-bulan berikutnya. Makanya kami lakukan pembenahan di semua lini secara bertahap,” ujar Chalid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement