Rabu 01 Aug 2018 06:36 WIB

Byar Pet di Ujung Utara Kepulauan Jakarta

Sandi minta Bupati Kepulauan Seribu atasi masalah soal listrik dan transportasi

Rep: Sri Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Genset menjadi sumber energi listrik di Pulau Sabira
Foto: Republika/Sri Handayani
Genset menjadi sumber energi listrik di Pulau Sabira

REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa anak tampak duduk di depan televisi, di dalam rumah kecil mereka di Pulau Sabira, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Mereka tampak bahagia, sebab tak setiap hari televisi di rumah bisa menyala di siang hari seperti ini.

"Listrik ini kan (menyala) 14 jam. Kebetulan ada kunjungan (Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno) jadi dinyalain seperti ini. Biasanya mati," kata Ketua Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK) di Pulau Sabira, Abidin, Senin (30/7).

Ia mengatakan saat ini aliran listrik di Pulau Sabira hanya bisa dinikmati 14 jam per hari. Listrik menyala pada sore hari dari pukul 17.00 WIB hingga pagi pukul 06.30 WIB. Masalah listrik ini yang banyak dikeluhkan warga dalam kunjungan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.

Dalam diskusi di Masjid Jami Nurul Bahri, Pulau Sabira, Kepulauan Seribu, Sandi meminta Bupati Kepulauan Seribu Husen Murad memimpin acara. Para warga diberi kesempatan untuk menyampaikan langsung keluhan mereka. Acara belum dibuka, beberapa warga berteriak, "Lampu, lampu," kata mereka mengeluhkan keterbatasan listrik yang terjadi di wilayahnya. 

Sebenarnya, telah ada solar panel di salah satu sudut Pulau Sabura. Namun, fasilitas itu kini tidak berfungsi. Menurut Abidin, ada yang hanya berfungsi dua bulan, ada yang tiga bulan, ada pula yang setahun. Hal itu diperkirakan terjadi karena instalasi yang kurang baik dan kurangnya perawatan.

Minimnya listrik juga berdampak pada proses pengolahan sampah di pulau tersebut. Saat Republika berkunjung ke Pulau Sabira, banyak sampah plastik menumpuk di kebun-kebun warga. Sampah-sampah itu menyatu dengan daun-daun yang berguguran dari pohon-pohon di sekitarnya.

Kepala Sub Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Seribu Yusen Hardiman mengklaim sudah memberikan fasilitas pengolahan sampah di pulau tersebut. Namun, alat itu hanya menghancurkan sampah organik. Sampah-sampah plastik, kata dia, dikumpulkan di bank sampah. Namun, minimnya listrik membuat tidak seluruh sampah bisa diolah.

Masalah lain yang cukup dominan dikeluhkan warga ialah ketersediaan kapal. Sebagai Pulau terluar DKI Jakarta, ketersediaan kapal merupakan kebutuhan warga yang sangat penting.

Beberapa warga yang ditemui Republika mengaku fasilitas transportasi di Pulau Sabira sangat minim. Tak ada kapal subsidi dari pemerintah. Mereka mengandalkan kapal-kapal milik nelayan yang hendak pergi ke Jakarta.

Tak jarang mereka pergi bersama kotak-kotak ikan asin yang hendak dikirim ke Kamal Muara, Jakarta Utara. Kapal-kapal nelayan biasanya berangkat tiga hari sekali, bahkan terkadang seminggu sekali.

Salah seorang pedagang yang memiliki warung di Pulau Sabira, Murniati, proses ini dinilai agak lama. Ia juga terbiasa menyetok barang, seperti beras, minyak, dan gula untuk kebutuhan rumah tangga agar tak kehabisan stok barang untuk dijual di warungnya.

Murni juga merasakan dampak minimnya ketersediaan kapal ketika ia hendak melahirkan anak kedua. Ia memilih melahirkan bayinya di rumah dengan bantuan bidan. Ia khawatir biaya yang diperlukan terlalu tinggi apabila harus menginap di pulau lain. Belum lagi risiko yang harus dihadapi jika terombang-ambing di kapal selama 8-9 jam.

"Namanya orang hamil kan kita enggak tahu kapan mau lahiran, sedangkan kalau kita nunggu di sana, perkiraan kita enggak tahu berapa biayanya. Jadi anak kedua saya lahiran di rumah sama bidan," tutur Murni.

photo
Wakil Gubernur DKI Jakarta mengunjungi Pulau Sabira, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Senin (30/7).

 

Sandi menanggapi keluhan tersebut. Ia meminta Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad untuk memenuhi permintaan warga terkait masalah transportasi dan sumber daya listrik. Untuk masalah listrik, Sandiaga meminta Husen memberikan fasilitas sumber daya listrik yang sama dengan pulau-pulau lain di Kepulauan Seribu.

Ia menginstruksikan adanya penambahan solar sebagai solusi sementara. Secara jangka panjang, ia meminta agar solar panel yang ada di wilayah DKI bisa diaktifkan kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement