Selasa 31 Jul 2018 17:06 WIB

Prabowo Sedang Pertimbangkan AHY dan Salim Segaf

Prabowo juga mempertimbangkan rekomendasi GNPF Ulama.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani saat tiba pada acara puncak Hari Ulang Tahun ke-10 Partai Gerindra di Lapangan Arcici, Cempaka Putih, Jakarta, Ahad (11/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani saat tiba pada acara puncak Hari Ulang Tahun ke-10 Partai Gerindra di Lapangan Arcici, Cempaka Putih, Jakarta, Ahad (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, Prabowo Subianto sedang mempertimbangkan nama-nama cawapres masukan partai politik koalisi. Satu dari yang muncul belakangan ini, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pascabergabungnya Partai Demokrat ke poros Prabowo.

"Ya, semua dipertimbangkan karena semua memiliki kelebihan-kelebihan meng-endorse, mendorong 'mem-push', memenangkan Pak Prabowo," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/7).

Menurut Muzani, faktor-faktor tersebut menjadi hal yang diperhitungkan secara saksama dan serius oleh Prabowo. "Karena, nama-nama yang di-endorse masing-masing partai kelebihannya juga kami anggap sebagai sesuatu yang bisa mem-push bagi kemenangan Pak Prabowo," ungkap Muzani.

Sama halnya dengan Demokrat, Prabowo juga mempertimbangkan rekomendasi forum ijtima GNPF Ulama dan tokoh nasional yang mendorong dua nama cawapres, salah satunya Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri. Nama Salim itu diketahui turut diperjuangkan PKS dalam koalisi Prabowo.

Baca juga: Kekaguman Prabowo Subianto kepada Ustaz Abdul Somad

"Ya, saya kira itu bagian dari perjuangan kawan-kawan di PKS dan kita sudah mendengar dan memahami itu. Tapi kan kemudian kita harus bicarakan secara bersama kemungkinan-kemungkinan itu," kata Muzani.

Menurut Muzani, dalam mempertimbangkan rekomendasi ijtima dengan konsultasi ke PKS dan ke ulama-ulama NU dan Muhammadiyah. "Secara prinsip sebenarnya Pak Prabowo kan tidak ada handicap dengan teman-teman dari PKS, termasuk Ustaz Salim. Tapi kan kemudian kalau koalisi ini bersama, artinya empat partai tentu harus mendapat persetujuan dari empat partai lainnya," ujar Muzani.

Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin sebelumnya menilai, meski Prabowo sudah banyak yang memberikan sinyal dukungan terhadapnya, tetapi ketua umum Partai Gerindra itu dinilai masih dilema soal siapa cawapres yang akan dipilihnya. Terlebih, dengan munculnya nama Habib Salim Segaf Al-Jufri, yang direkomendasi oleh Gerakan Nasional Pembela Fatwa Ulama (GNPFU) sebagai kandidat cawapres.

Baca juga: SBY-Prabowo Bersepakat Kala AHY Mulai Berpikir Realistis

"Kalau saja bukan nama Habib Salim yang dimunculkan, mungkin nama cawapres Prabowo bisa lebih cepat disepakati oleh Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Partai Demokrat," katanya seperti dikutip Antara, Senin (30/7).

Said melanjutkan, sebab di antara empat nama cawapres Prabowo yang sebelumnya mengemuka, yaitu Ahmad Heryawan atau Aher (PKS), Zulkifli Hasan atau Zulhas (PAN), Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (Demokrat), dan Anies Baswedan, posisi terkuat sudah ditempati oleh AHY. Menurutnya, AHY menguat karena PAN tidak terlalu 'ngotot' untuk memajukan Zulhas. Sedangkan Anies, karena dia bukan orang partai, dorongannya tidak cukup kuat. Sementara Aher, dari sisi elektabilitas dia diperhitungkan kalah kuat dari AHY.

"Jadi, kalau empat ketua umum parpol itu duduk semeja, misalnya, perdebatan nama cawapres di antara mereka saya kira hanya akan berpusat pada dua nama saja: AHY dan Aher," ujarnya menjelaskan.

Baca juga: Ustaz Somad Cawapres, Ustaz Yusuf Mansur: Ini Bagus Banget

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement