REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyebut dukungan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) penting untuk kemenangan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Apalagi, dengan suara Partai Demokrat yang menjadi pemenang keempat pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 lalu.
"Ya dong (penting), per satu suara aja nambah kekuatan, apalagi Pak SBY dan Demokrat kan banyak suaranya," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/7).
Zulkifli menilai, dukungan itu tentu juga akan memengaruhi peluang kemenangan Prabowo di Pilpres 2019. Apalagi, di Pilpres 2019 akan kembali bertanding ulang (rematch) dengan Joko Widodo.
"Dalam one man one vote pilpres pileg, apa saja satu suara menentukan menang- kalah, apalagi Partai Demokrat tentu akan sangat memengaruhi," ujar Zulkifli.
Namun, beberapa waktu terakhir, ada kekhawatiran konstelasi koalisi berubah dengan masuknya Partai Demokrat yang menyodorkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres. Zulkifli justru menilai wajar jika Demokrat mengusulkan opsi tersebut, tetapi semua harus dibicarakan dengan partai mitra koalisi.
"Tentu, Pak SBY mengusulkan siapa itu kan boleh saja, nanti dibahas (mitra koalisi) pada putusan akhir di capresnya," kata Ketua MPR itu.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) saat tiba di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (30/7).
Seusai pertemuannya dengan Prabowo kemarin, SBY menyampaikan, dia dan Partai Demokrat sepakat untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden (capres). "Kalau ditanya apakah masih ada diskusi Pak Prabowo presiden atau tidak, kami datang dengan satu pengertian Pak Prabowo adalah calon presiden kita," kata SBY disambut tepuk tangan pimpinan kedua partai yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Selanjutnya, SBY menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo untuk mengambil keputusan siapa calon wakil presiden (cawapres) yang akan menjadi pendampingnya. "Yang penting rakyat memberi dukungan yang kuat. Diyakini, pemerintahnya bisa mengemban dengan baik," kata presiden keenam RI tersebut.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan bahwa SBY tidak pernah menuntut kepadanya posisi bakal calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2019. Keduanya hari ini bertemu di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta.
"Saya ingin menegaskan bahwa SBY tidak menuntut atas nama pribadi maupun Partai Demokrat suatu nama cawapres tertentu," ujar Prabowo seusai pertemuannya dengan SBY, di Jakarta, Senin (30/7).