Selasa 31 Jul 2018 06:34 WIB

Peternak Sapi Masih Buang Limbah ke Anak Sungai Citarum

Pengelolaan limbah sapi masih dilakukan per orangan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolanda
Musim kemarau, warna air Sungai Citarum di Kampung Jambatan, Desa Margahayu, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung hitam pekat, Rabu (18/7). Diduga warna tersebut berasal dari limbah pabrik yang masih dibuang ke sungai.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Musim kemarau, warna air Sungai Citarum di Kampung Jambatan, Desa Margahayu, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung hitam pekat, Rabu (18/7). Diduga warna tersebut berasal dari limbah pabrik yang masih dibuang ke sungai.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Pemerintah Kecamatan Lembang mengungkapkan telah memperoleh surat imbauan dari satuan petugas (satgas) Citarum Harum sektor 22 Kota Bandung tentang masih adanya peternak sapi yang membuang limbah kotoran ke anak sungai Citarum seperti sungai Cibereum dan sungai Cikapundung.

Surat tersebut berisi tentang imbauan agar melakukan upaya mengatasi permasalahan kotoran sapi. Beberapa solusi yang ditawarkan yaitu membuat kompos, biogas dan memberdayakan peternakan cacing.

Temuan adanya limbah kotoran sapi yang masih dibuang ke anak sungai Citarum diperoleh dari survei yang dilakukan sejak 16-20 Juli kemarin. Diketahui, banyak peternak sapi di enam desa di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang membuang kotoran sapi langsung ke sungai.

Camat Lembang, Slamet Nugraha mengakui jika dirinya diminta Satgas Citarum sektor 22 Kota Bandung agar menata dan memperbaiki sungai. Dengan adanya surat tersebut, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU) yang memiliki lebih dari 7.000 anggota peternak sapi.

"Kita akan melibatkan KPSBU termasuk Dinas Perikanan dan Peternakan (Dipernakan), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat serta Kodam III/Siliwangi," katanya, Senin (30/7).

Ia menuturkan, penanganan terhadap limbah kotoran sapi masih belum maksimal, termasuk mengubah kotoran sapi menjadi biogas belum berhasil. Hal itu disebabkan, penanganan yang baru dilakukan per institusi sehingga belum komprehensif.

Danramil 0901/Lembang Kapten Pendi mengatakan para peternak sapi di Lembang biasa membuang kotoran sapi langsung ke aliran sungai. Para peternak berasal dari Desa Cikahuripan, Gudangkahuripan, Sukajaya, Suntenjaya, Cibodas, Jayagiri, dan Cikole yang jumlahnya mencapai sekitar 7.000 peternak.

"Mayoritas warga jadi peternak sapi. Kalau satu hari peternak menyumbang sekian kotoran sapi ke sungai, lumayan pencemarannya," ungkapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement