Selasa 31 Jul 2018 00:35 WIB

Pemadaman Karhutla di Jambi Terus Dilakukan

Kementerian LHK mengatakan kebakaran hutan terjadi karena pembukaan lahan.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Kebakaran Hutan
Foto: Antara
Ilustrasi Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Provinsi Jambi masih terus dilakukan. Kebakaran tersebut terjadi di beberapa kabupaten.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles B. Panjaitan mengatakan, dengan cepat seluruh pihak melakukan pemadaman termasuk Manggala Agni. Namun kondisi jalan menyulitkan proses pemadaman.

Kebakaran ini diakuinya terjadi karena ulah masyarakat. Masyarakat masih menggunakan cara membakar untuk membersihkan lahan. Kebanyakan, pembukaan lahan ini untuk dimanfaatkan masyarakat sebagai lahan penanaman sawit.

"Itu kan tradisi yang sudah dilakukan sejak lama," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (30/7).

Namun saat ini, pembakaran untuk membuka lahan oleh masyarakat mulai berkurang. Sebab, masyarakat sudah mulai banyak yang menydari bahaya tersebut. Bahkan di Jambi, pemerintah setempat telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) yakni Perda Provinsi Jambi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

Raffles menambahkan, sejak Januari hingga Juni tahun ini sudah tercatat 700 titik panas atau hotspot. Lahan yang terbakar mencapai 22 ribu hektare. Angka tersebut lebih tingi 30 persen dari tahun lalu  mengingat tahun ini lebih panas dibanding 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement