REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya melakukan uji coba rute dua unit bus tingkat (double deck) yang diperoleh dari hibah Bank Mayapada. Kepala Dishub Kota Surabaya Irvan Wahjudrajat mengungkapkan, uji coba dilakukan lantaran bus tingkat tersebut segera beroperasi secara umum.
"Adapun rute bus dan sasaran penumpangnya akan lebih dikhusukan bagi mahasiswa yang berada di wilayah timur dan barat, yakni Kampus C Unair, ITS, dan UNESA Lidah Kulon. Makanya, saat ini jalurnya terus dikaji dan dikonekkan ke tiga kampus itu," kata Irvan di Surabaya, Senin (30/7).
Pada uji coba pertama itu, bus berwarna kuning kunyit tersebut berjalan melewati rute kampus Unesa ke ITS dengan jarak tempuh kurang lebih 40 kilometer. Irvan mengatakan, dalam uji coba diketahui waktu yang diperlukan untuk perjalanan bus pulang-pergi, memakan waktu sampai 3 jam.
“Karena terlalu jauh dan agak lama, maka kami masih akan evaluasi sesuai dengan kebutuhan,” ujar Irvan.
Irvan juga menjelaskan, selama uji coba, masih ditemukan beberapa kendala. Diantaranya masih banyak ranting-ranting pohon rendah dan ada pula kabel yang juga menghambat bus tingkat tersebut Selain itu, ada pula sejumlah halte yang masih jadi lokasi parkir liar.
"Jadi, semua permasalahan ini harus segera diatasi dulu sebelum akhirnya dioperasikan secara resmi,” kata Irvan.
Irvan mengatakan, Dishub Surabaya akan langsung berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) untuk mengatasi masalah ranting-ranting pohon dan kabel yang masih menghambat rute bus tingkat. Sedangkan untuk persoalan halte yang masih menjadi langganan parkir liar, Dishub akan melakukan tindakan dan penindakan langsung.
Bahkan, Dishub Surabaya juga berencana untuk memasang rambu larangan berhenti di setiap halte bus di Surabaya. Sebab, apabila halte bus itu dijadikan tempat parkir liar, maka akan menimbulkan kemacetan.
“Jadi, nanti kalau sudah ada rambu larangan berhenti tapi tetap saja berhenti bahkan parkir, maka kami tidak segan-segan untuk melakukan penindakan,” ujar Irvan.
Irvan menambahkan, bus tingkat itu direncanakan bisa beroperasi secara resmi pada Agustus 2018. Rute detailnya hingga saat ini terus dimatangkan sebelum akhirnya dioperasikan.
Irvan menambahkan, untuk bisa menaiki bus tersebut, setiap penumpang tidak akan dikenakan biaya karena bus tingkat ini masih berplat merah. Sebagai kontribusinya, maka para penumpang cukup membayar dengan sampah plastik sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat dalam mengurangi bahaya polusi sampah plastik di Surabaya.
“Sistemnya tidak jauh berbeda dengan Bus Suroboyo,” kaya Irvan.
Selain dua bus hibah dari Bank Mayapada itu, Dishub juga berencana menambah jumlah armada bus di Kota Surabaya. Penambahan itu direncanakan sebanyak 14 unit bus hingga Desember 2018. “14 bus itu masing-masing 10 bus low deck (Suroboyo Bus) dan 4 bus sekolah,” kata Irvan.