REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan ada tiga poin yang harus dilakukan pihak Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam menghadapi gempa Lombok pada Ahad (29/7). Poin pertama adalah memberikan informasi yang benar dan jelas terkait bencana alam ke masyarakat agar tidak menimbulkan kebingungan.
Poin kedua, memberikan pelayanan secara langsung pada wisatawan. Arief meminta kepada jajaran sektor pariwisata di Lombok untuk fokus kepada kondisi wisatawan, baik mancanegara maupun domestik. "Untuk wisman, hubungi juga perwakilannya di sini agar mereka tidak kebingungan," tutur Arief kepada media di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Senin (30/7).
Pada hari ini, pihak kedutaan besar Thailand sudah datang ke Lombok untuk melihat kondisi terbaru pascagempa berkekuatan 6,4 skala richter tersebut. Menurut Arief, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang diwakili pihak Poli Teknik Pariwisata Lombok sudah mendampingi mereka agar tenang.
Poin ketiga yang disampaikan Arief adalah memberi kemudahan untuk wisatawan. Ia menyontohkan pascaerupsi Gunung Agung, Bali, pelancong yang berada di bandara segera diantar ke terminal terdekat menggunakan bus gratis dari pemerintah provinsi setempat. "Kalau memang nanti di Lombok akan diberlakukan penutupan bandara, harus segera diberlakukan sistem ini," ujarnya.
Arief menjelaskan, pemerintah juga harus berjanji untuk menerapkan free of charge ketika bandara sudah dibuka pasca ditutup. Lalu, di hari keduanya, tiket penerbangan dapat diberi diskon sekitar 50 persen.
Arief memastikan, Kemenpar terus memantau perkembangan kasus ini. Bersama pihak terkait lain, Kemenpar juga mengambil langkah pelayanan kepada para wisatawan yang masih belum turun atau terjebak di kawasan Rinjani.
Terkait dengan wisman Malaysia yang meninggal dunia, Siti Nur Lewmaida (30 tahun), Arief telah menugaskan pihak terkait untuk memulangkan jenazah dengan penanganan yang terbaik. "Kami juga sudah kirim foodtruck ke Sembalun untuk menyongsong rekan yang sudah turun," ucapnya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,4 skala ritchter (SR) mengguncang wilayah Lombok, Bali, dan Sumbawa, Ahad (29/7), sekitar pukul 05.47 WITA. Gempa ini menimbulkan korban jiwa di Lombok dan kerusakan fisik di sejumlah titik, tak terkecuali di Bali.