REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjadi salah satu ancaman yang menjadi atensi menuju penyelenggaraan Asian Games, khususnya untuk penyelenggaraan di Sumatera Selatan. Menindaklanjuti hal tersebut, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto menuturkan, pesawat khusus telah disiapkan untuk mengatasi karhutla.
"Kita sudah datangkan pesawat dengan berapa peralatan untuk melaksanakan TMC, teknologi modifikasi cuaca karena kita lihat sesuai laporan BMKG adanya siklon di atas udara Filipina yang akan kita manfaatkan ekornya siklon itu sampai ke indonesia," kata Hadi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/7).
Siklon udara tersebut akan ditarik dan di semai di wilayah Sumatera Selatan. Sehingga, diharapkan terjadi hujan di wilayah Sumatera Selatan berupa hujan buatan.
Hadi menjelaskan, upaya TMC atau hujan buatan itu akan didukung dengan operasi di darat. Upaya dari darat itu berupa pemantauan terhadap timbulnya titik api. Personel melihat beberapa alat hanf dipasang di setiap wilayah untuk memonitor kebasahan lahan gambut yang rawan kering.
"Kalau gambut sudah mulai kering maka akan mengeluarkan sinyal dan sebelum adanya api gambut tersrbut akan kita basahi dengan pelaksanaan penyiraman oleh anggota TNI, Polri, dan dibantu dengan komponen lainnya," kata Hadi menjelaskan.
Hadi berharap, dengan upaya tersebut, pelaksanaan kegiatan asian games di Palembang khususnya tidak terganggu asap. Upaya inipun diharapkan Hadi dapat membuahkan hasil uang signifikan.
"Mudah-mudahan dengan dua upaya penyemaian cuaca dan melaksanakan serangan di darat denfan mendinginkan gambut semuanya bisa mendukung dengan membebaskan kegiatan dr adanya asap," kata Hadi menambahkan.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto memastikan, kepolisian akan meminta pertanggungjawaban dari pihak pihak yang menjadi kebakaran hutan dan lahan. Apalagi, kata dia, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga membayangi perhelatan Asian Games.
"Pasti ada (hukuman), dia tanggung jawab, nanti akan dimintai ganti rugi," katanya di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (23/7). Setyo menegaskan, bila Polri mendapati adanya pihak pihak yang secara sengaja membuat kebakaran hutan, maka kepolisian akan melakukan proses hukum sebagaimana mestinya.
Untuk mengantisipasi Asian Games sendiri, Setyo mengklaim, Satgas Karhutla sudah berupaya maksimal dalam mengatasi masalah kebakaran hutan tersebut. Saat ini, katw Setyo, titik api yang memicu kebakaran hutan dapat lebih terpantau. Sehingga, ketika terjadi potensi kebakaran, maka dapat segera dihentikan penyebaran apinya.
"Jadi sekarang begitu kelihatan ada titik api atau titik panas yamg termonitor satelit itu langsung didatangi segera upayakan untuk disiram atau dimatikan," kata Setyo menegaskan.