Senin 30 Jul 2018 13:26 WIB

PKS: Rekomendasi Capres-Cawapres dari Ijtima' Ulama Tepat

Hari ini, Presiden PKS Sohibul Iman bertemu dengan Prabowo.

Rep: Fauziah Mursid, Hasanul Rizqa/ Red: Andri Saubani
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid memberikan refleksi dalam acara tasyakuran milad PKS ke 20 di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (20/4).
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid memberikan refleksi dalam acara tasyakuran milad PKS ke 20 di Kantor DPP PKS, Jakarta, Jumat (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyebut calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang direkomendasikan Ijtima; Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) ulama adalah kombinasi tepat. Dua alternatif yang direkomendasikan yakni Prabowo-Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri atas Prabowo-Ustas Abdul Somad merupakan kombinasi antara nasionalis dan religius.

"Kami mendukung dan itu sesuai aspirasi dari PKS dan itu juga sesuai dengan realita di Indonesia yang mementingkan hadirnya kombinasi yang pas antara nasionalis religius dan religius nasionalis," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/7).

Menurutnya, sejak awal PKS memang mengusulkan kombinasi capres dan cawapres dari unsur nasionalis religius untuk Pilpres 2019. Sebab, kombinasi tersebut memang diperlukan untuk memimpin Indonesia ke depan.

Terbukti, kata Hidayat, itu yang menjadi rekomendasi Ijtima' GNPF Ulama kemarin. Karenanya, tentu rekomendasi tersebut akan dipelajari PKS maupun Partai Gerindra dengan partai mitra koalisi lainnnya. Meskipun, rekomendasi tersebut berasal dari luar partai dan bukan rekomendasi mengikat.

"Segalanya memang masih dimungkinkan tapi kalau bagi kami, kami tetap melihat rekomendasi dari para ulama dan sejumlah tokoh nasional itu sesuatu yang patut dihormati. Karena 600 tokoh ini tokoh dihormati dan bukan tokoh ecek-ecek," ujarnya.

Hari ini juga, PKS dan Partai Gerindra akan membahas capres dan cawapres yang direkomendasikan hasil Ijtima' Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama. Hal itu akan dibicarakan dalam pertemuan antara Presiden PKS Sohibul Iman dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (30/7) sore ini.

"Detailnya (pertemuan) mengalir sesuai apa yang akan dibicarakan. Tapi tentu juga akan membicarakan satu daripada rekomendasi yang kemarin sudah disampaikan oleh Ijtima ulama dan tokoh nasional," ujar Hidayat.

Khusus Somad, sepertinya tak ingin namanya masuk ke dalam bursa persaingan politik. Somad meminta agar ulama mendoakan dan mendukungnya tetap istiqomah di jalan dakwah.

Lewat akun resmi Instagram-nya, Abdul Somad malah meminta agar umat Islam di Indonesia mendukung pencalonan Prabowo dan Salim Aljufri di bursa pencalonan Pilpres 2019. "Prabowo-Habib Salim pasangan tawazun (seimbang) antara ketegasan tentara dan kelembutan Ulama, Jawa non-Jawa, nasionalis-religius, plus barokah darah Nabi dalam diri Habib Salim," kata Somad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement