REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V meninjau kondisi korban bencana gempa di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa berkekuatan 6,4 skala ritchter (SR) yang terjadi Ahad (29/7) pagi itu menelan korban jiwa dan kerusakan materiil di Pulau Seribu Masjid.
Sembalun merupakan kecamatan yang terdampak paling parah. Titik-titik kerusakan terjadi di Desa Sembalun Bumbung, Sembalun Lawang, Sajang, Bilok Petung, Sembalun, dan Sembalun Timba Gading.
"Kami sebelumnya melakukan survei awal dan membawa kebutuhan dasar lebih dahulu. Harapannya korban dapat terpenuhi keperluannya, sementara kami berkoordinasi dengan tim lapangan untuk bantuan kebutuhan mendesak lainnya," kata Unit Manager Communication dan CSR Pertamina Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Rifky Rakhman Yusuf kepada Republika.co.id, Senin (30/7).
Baca juga: Warga Malaysia Meninggal Akibat Gempa Bumi NTB
Pertamina juga membantun posko pengungsian seluas 4x16 meter yang diposisikan di lokasi strategis untuk mengakomodasi pengungsi. Bantuan susulan berupa sembako dan kebutuhan dasar lainnya, kata Rifky juga diberikan untuk masyarakat terdampak di sana.
Sejauh ini gempa di wilayah Bali dan NTB tidak mengganggu distribusi BBM dan LPG. Rifky mengatakan semua berjalan normal dan aman. Masyarakat dapat berperan aktif mengawasi dan melaporkan hal-hal terkait demi pelayanan optimal Pertamina. Laporan melalui contact center 1-500-000 atau sosial media instagram dan twitter di @pertaminamor5.
Dinas Sosial Provinsi NTB memperkirakan sebanyak 500 kepala keluarga (KK) menjadi korban gempa. Mereka tersebar di Kecamatan Sambelia dan Sembalun di Lombok Timur, serta Bayan di Lombok Utara.
Baca juga: BMKG Imbau Masyarakat Lombok Hindari Tebing Curam