Senin 30 Jul 2018 08:20 WIB

Kemenkes Siapkan Petugas Kesehatan Pascagempa NTB

RSUD tak terkena dampak gempa bumi.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Hafil
Warga berada di rumahnya yang rubuh akibat gempa di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7). Warga berjalan di depan rumah yang roboh akibat gempa di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Warga berada di rumahnya yang rubuh akibat gempa di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7). Warga berjalan di depan rumah yang roboh akibat gempa di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerjukan  petugas kesehatan dan menyiagakan seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di lokasi terdampak gempa Nusa Tenggara Barat (NTB). Para korban yang mengalami luka langsung dilakukan tindakan pertama dan dievakuasi ke puskesmas terdekat.

"Jika membutuhkan penanganan lanjutan akan dirujuk langsung ke rumah sakit," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati, Senin (30/7).

Menurut Widyawati, lokasi terparah akibat gempa tersebut terjadi di Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara. Kementerian Kesehatan telah mengirimkan tim pendampingan penilaian kesehatan cepat (RHA), dan juga segera memberangkatkan dua orang lagi dari Pusat Krisis Kesehatan untuk melakukan RHA.

Baca juga: Gempa Bumi NTB 6,4 SR Telan Korban Jiwa

Pihaknya juga terus berkoordinasi untuk bantuan seperti obat-obatan. Selain itu, tim kesehatan telah membuat beberapa tenda layanan kesehatan untuk membantu pelayanan kesehatan selain Puskesmas. Di tenda tersebut tidak dilakukan tindakan bedah, tapi korban akan dirujuk ke RSUD Lombok Timur dan RSUD Lombok Utara jika harus dibedah.

Salah satu petugas di lapangan dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Jaye melaporkan seluruh Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur dan Utara telah disiagakan. Terutama di daerah tempat kejadian terparah yakni Kecamatan Bayan, Lombok Utara.

“Di Kecamatan Bayan telah siaga Puskesmas Bayan dan Puskesmas Senaru,” kata Jaye

Selain Puskesmas, kata Jaye, 10 dokter juga sudah disiagakan dan ada tawaran penambahan dokter dari provinsi. Kondisi saat ini obat dan tenaga kesehatan masih mencukupi.

Begitupun dengan pelayanan di RSUD masih terpantau lancar. Ini karena RSUD tidak terkena dampak gempa karena jauh dari pusat gempa.

Baca juga: Korban Gempa NTB Bertambah Jadi Lima Orang

Hingga saat ini, terdapat lima orang luka berat dan 41 orang luka ringan. Sementara itu, di waktu bersamaan, petugas dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Kemenkes, Gadar melaporkan telah ada delapan orang meninggal dunia.

Melihat kondisi tersebut, kata dia, para tenaga kesehatan yang bertugas di sana selain menyelamatkan korban, juga harus menjaga keselamatan diri sendiri. "Segala upaya harus dilakukan untuk mencegah terjadinya korban meninggal," katanya. 

Gempa bumi dengan kekuatan 6,4 skala Richter (SR) mengguncang NTB, Ahad (29/7). Berdasarkan informasi yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa tersebut terjadi pada 05.47 dan pusat gempat berada 8.26 Lintang Selatan dan 16.55 Bujur Timur atau 28 km Barat Laut Lombok Timur, NTB. Kedalamannya sekitar 10 km dan tidak berpotensi tsunami.

Gempa susulan pun terjadi beberapa kali dengan kekuatan 5,5 SR dan 5,0 SR dengan pusat gempa yang bergeser sedikit lebih jauh dari sebelumnya yakni 37 km timur laut Lombok Utara dan 22 km timur laut Lombok Utara.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement