Senin 30 Jul 2018 02:22 WIB

Tekan Harga Telur, Pemkot Tasik Teruskan Operasi Pasar

operasi pasar bakal terus dilakukan secara berkala sampai harga stabil

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Hazliansyah
Pedagang  di Pasar Oro-oro Dowo mengeluhkan kenaikan harga telur ayam, Kamis (12/7).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Pedagang di Pasar Oro-oro Dowo mengeluhkan kenaikan harga telur ayam, Kamis (12/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota Tasikmalaya berupaya menekan harga telur dan daging ayam dengan operasi pasar. Rencananya, operasi pasar bakal terus dilakukan secara berkala sampai harga kedua komoditas tersebut bisa stabil.

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) sudah melaksanakan operasi pasar beberapa waktu lalu di sejumlah pasar utama. Ia menjanjikan operasi pasar serupa bakal intensif dilakukan.

"Kami dengan TPID kemarin mulai ada operasi pasar, dari dinas indag ke pasar-pasar. Kami mulai langkah penanganannya dengan hal itu," katanya pada wartawan, Ahad (29/7).

Menurutnya, kenaikan harga telur dan daging ayam salah satunya disebabkan tingginya permintaan konsumen yang tak bisa dipenuhi produsen. Ia pun mengimbau supaya masyarakat menerapkan pola konsumsi efisien. Sehingga masyarakat diharapkan berbelanja sesuai kebutuhan.

"Masyarakat penting jangan panic buying. Sesuai kebutuhan saja, jadi pasokan pangan bisa diatur. Belanja secukupnya," ujarnya.

Diketahui, harga daging ayam saat ini di angka 41.500 rupiah per kilogram. Sedangkan harga telur yaitu 24.500 per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement