Sabtu 28 Jul 2018 22:28 WIB

Banyuwangi Produksi Kapal Tank Pertama di Dunia

Antasena akan menjadi produksi kapal tank pertama di dunia.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (9/7).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Industri perkapalan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memproduksi tank boat atau kapal tank. Ini diklaim sebagai produksi pertama di dunia dengan nama "Antasena".

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meninjau proses produksi kapal di Banyuwangi, Sabtu (28/7). Peresmian itu sekaligus meresmikan protipe kapal tempur itu.

Kapal Antasena itu diproduksi oleh PT Lundin, produsen kapal berteknologi canggih yang berbasis di Banyuwangi, bekerja sama dengan PT Pindad Indonesia dan CMI Defense, industri pertahanan asal Belgia. "Kami ke sini melihat kemajuan pengembangan kapal,” kata menhan sebagaimana keterangan tertulis Humas Pemkab Banyuwangi.

Ia mengatakan hasilnya sangat baik dan membanggakan. “Bangsa kita mampu membuat kapal bagus, bahkan sudah banyak dipesan negara lain,” kaya Ryamizard.

Tank boat tersebut dinilai istimewa karena merupakan kapal tempur yang bisa dioperasikan tidak hanya di laut, tetapi juga di perairan kecil seperti pantai, rawa, dan sungai. Kapal dengan spesifikasi tersebut belum pernah diproduksi sebelumnya oleh industri kapal dunia.

Menurut Ryamizard, program pengembangan tank boat tersebut sudah dimulai sejak satu tahun lalu. Industri kapal di Banyuwangi dipercaya untuk memproduksi kapal bersama PT Pindad.

Sebab, industri kapal di Banyuwangi dinilai telah berpengalaman memproduksi kapal berteknologi canggih. Bahkan, telah banyak memenuhi pesanan militer internasional, termasuk dari Rusia.

"Kami targetkan tahun depan kapal sudah bisa dioperasikan. Kapal ini nantinya akan dioperasikan di wilayah yang daerahnya memiliki banyak sungai dan rawa, seperti Kalimantan dan Papua," ujar menhan.

Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, Pindad bekerja sama dengan industri perkapalan Banyuwangi berdasarkan rekomendasi Kementerian Pertahanan. Industri kapal di Banyuwangi ini memproduksi kapalnya, sedangkan Pindad membangun canon-nya.

"Jadi ini memang produk baru yang belum pernah ada di dunia. Kapal tank ini dilengkapi canon kaliber 105 MM yang pas diajak berakselerasi dan menghancurkan kapal musuh," ujarnya.

Direktur PT Lundin Liza Lundin mengatakan, tank boat ini dibuat dengan hull ganda atau disebut sebagai catamaran. Dimensi bagian bawah kapal dibuat hanya setinggi satu meter, jadi bisa masuk ke perairan kecil seperti sungai dan rawa.

"Ini tank, tetapi bentuknya boat sehingga menjadi kapal tempur yang fleksibel. Misalnya, kalau dulu mengejar perompak, kapal patroli kesusahan saat perompaknya dari laut masuk ke sungai karena kapal patroli terlalu besar. Nah, dengan tank boat ini bisa," kata Liza.

Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertahanan yang telah mempercayakan produksi alutsista negara diproduksi di Banyuwangi. "Produksi tank boat ini membuktikan industri kapal dalam negeri punya daya saing tinggi di kompetisi global, sekaligus mendukung visi kemaritiman Presiden Jokowi," ujar Anas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement