REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Aliyudin menegaskan bahwa PKS akan segera menentukan sikapnya terkait koalisi dalam waktu dekat. Suhud mengatakan berdasarkan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) DPD PKS seluruh Indonesia, telah disampaikan bahwa DPD PKS membutuhkan kepastian terkait siapa calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung PKS di pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang.
"Maka mereka mengatakan coba minta tanggapan tanggal 30 sudah ada keputusan, dan insya Allah tanggal 30 bulan ini kemungkinan ada sikap resmi dari PKS terkait dengan koalisi. Bisa jadi lanjut atau tidak," kata Suhud di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (28/7).
Baca: Prabowo Siap tak Maju, Salim Segaf: Itu Negarawan
Namun ia menilai peluang PKS untuk bisa bergabung dengan koalisi pendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto cukup besar. Pasalnya, komunikasi dan proses politik Partai Gerindra dan PKS sudah cukup lama terjalin. "Jangan sampai pacarannya dengan siapa nikahnya dengan siapa gitu, ini kan aneh," katanya.
Serangkaian pertemuan digelar intensif antara kedua parpol. Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid juga mengakui ada pertemuan tertutup PKS dan Gerindra, Kamis (26/7) malam. Begitu juga dengan pernyataan yang disampaikan oleh Ketua Majelis Syuro DPP PKS Salim Segaf al-Jufri.
"Masih dalam pembicaraanlah, masih terus, ya masih menguatkan koalisilah," ujarnya usai menghadiri Ijtima Ulama, di kawasan Slipi, Jumat (27/7) malam.
Selain itu rekomendasi dari Ijtima Ulama tersebut juga akan menjadi salah satu pertimbangan PKS dalam menentukan capres cawapres di pilpres 2019 mendatang.