REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh umat Islam Indonesia, Din Syamsuddin merasa tersanjung masuk bursa calon wakil Presiden sebagai pendamping Joko Widodo pada Pemilu 2019 mendatang. Dia pun siap jika itu memang keinginan Jokowi untuk memperbaiki bangsa ini.
"Alhamadulillah saya tersanjung. Siapa sih yang tidak tersanjung kalau dapat kehormatan. Dan kalau saya ditanya apakah saya siap sedia? Insya Allah saya siap sedia," ujar Din saat ditemui usia konferensi pers terkait acara World Peace Forum (WPF) ke-7 belum lama ini di Kantor CDCC, Jakarta Selatan.
Kendati demikian, menurut Din, tetap yang menentukan nanti partai-partai politik. Karena itu, menurut dia, cawapres sendiri bukanlah posisi yang harus dikejar-kejar. "Tapi saya tahu pasti yang berhak untuk menetapkan itu adalah partai-partai politik atau calon presiden itu sendiri. Maka ini bukan sesuatu yang harus diminta dan dikejar-kejar," ucap Din.
Menurut Din, Jokowi pasti sedang mencari pendamping yang bisa dipercaya untuk nantinya bersama-sama membangun dan memajukan bangsa ini. Karena itu, kata dia, secara politik sangat wajar jika Jokowi juga mencaru figur yang bisa menaikkan elektabilitasnya.
Mantan Ketum PP Muhammadiyah ini mengaku sebelumnya memang pernah menjadi petinggi dalam sebuah partai politik. Namun, kini dia sudah kembali ke perjuangan lewat jalur kultural atau lewat ormas Islam. "Maka kalau diminta kembali tentu saya semacam pindah jalur," kata Din
"Jadi sekali lagi saya tidak bisa lebih maju dan saya kira baik Pak Jokowi atau calon lainnya Pak Prabowo dia punya pilihan sendiri. Kalau Pak Jokowi sebagaimana yang kita ikuti sudah ada dalam kantongnya bahkan sekarang sudah mengerucut," jelas mantan Ketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini.