Sabtu 28 Jul 2018 06:10 WIB

Super Blood Moon Terpantau di Padang Panjang

Super Blood Moon tampak mencapai puncak pada pukul 03:21 WIB di Padang Panjang.

Warga memotret fase gerhana bulan total.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Warga memotret fase gerhana bulan total.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Gerhana bulan total atau "super blood moon" yang terjadi pada Sabtu (28/7) sebagai gerhana terlama yang terjadi dalam waktu seabad sekali terpantau dari Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, Sumatra Barat. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri mengatakan, puncak gerhana bulan total tampak terjadi pada pukul 03.21 WIB.

"Sebelumnya gerhana bulan total telah dimulai pada pukul 02.29 WIB dan 52 menit kemudian baru mencapai puncak sehingga tertutupnya seluruh permukaan bulan," katanya di Padang Panjang.

Bulan mulai kembali tampak pada pukul terbuka 04.12 WIB, dengan total waktu keseluruhan selama 103 menit.

"Kami akan terus memonitor gerhana bulan ini hingga bayangan bumi benar-benar lepas menutupi bulan," ujarnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly mengatakan peristiwa gerhana bulan yang terjadi pada 28 Juli 2018 dini hari merupakan peristiwa langka karena merupakan gerhana bulan total terlama pada abad ke-21. Gerhana bulan total selanjutnya akan terjadi pada 9 Juni 2123, namun tidak akan dapat teramati dari Indonesia.

Selanjutnya Gerhana bulan total dengan fase totalitas yang lebih lama dan dapat diamati dari Indonesia baru akan terjadi pada 19 Juni 2141, mencapai 106 menit.

"Mengingat peristiwa ini langka, BMKG melakukan pengamatan di 24 lokasi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke," kata dia.

Sementara itu Peneliti Pusat Ilmu Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Rhorom Priyatikanto mengatakan keunikan dari gerhana bulan total kali ini adalah bulan purnama akan tampak meredup selama 3 jam 55 menit dan tampak memerah selama 1 jam 43 menit.

Ia menyebutkan pada 27-28 Juli tersebut bulan tampak menggantung di langit, ditemani Planet Mars dan Saturnus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement