Jumat 27 Jul 2018 23:59 WIB

Ojol Bentrok dengan Opang di Bojongsoang

Pengemudi meminta kejelasan proses hukum terhadap oknum opang yang memukul ojol

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi Bentrok Ojek Online.
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Bentrok Ojek Online.

REPUBLIKA.CO.ID,  KABUPATEN BANDUNG -- Ratusan pengemudi ojek daring (ojol) melakukan aksi solidaritas di jalan Raya Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jumat (27/7). Kehadiran mereka untuk meminta kejelasan proses hukum terhadap oknum pengemudi ojek pangkalan (opang) yang melakukan pemukulan terhadap pengemudi ojek online.

Sebelumnya, kejadian pemukulan terhadap pengemudi ojek online oleh ojek pangkalan terjadi, Kamis (27/7) di Kampung Cikoneng, Desa Bojongsoang, Kabupaten Bandung. 

Para pengemudi hendak mendatangi lokasi kejadian rekannya yang dipukuli. Namun, aparat Polsek Bojongsoang sempat mengajak mediasi dengan para pengemudi ojek online. Hingga ratusan pengemudi ojek online mengurungkan niat mendatangi lokasi kejadian. 

Namun, disaat para pengemudi ojol ini hendak membubarkan diri. Sebagian pengemudi malah mendatangi lokasi kejadian dan diperkirakan ingin menanyakan perkembangan proses hukum.

Saat pengemudi ojol merangsak masuk ke Jalan Cikoneng di sekitar Mapolsek Bojongsoang. Mereka, mendapat halauan dari beberapa orang. Diduga, penghalauan dilakukan oleh gabungan warga dan diantaranya pengemudi ojek pangkalan.

Kondisi tersebut berujung bentrok. Seorang pengemudi ojek online mengalami luka-luka dan lima motor milik pengemudi ojek online rusak. Korban langsung dilarikan di rumah sakit untuk dirawat. 

Suasana sempat mencekam di sekitar lokasi kejadian. Dengan sigap, polisi yang saat itu berjaga di sekitar Mapolsek Bojongsoang berhasil menghalau bentrokan hingga akhirnya berhasil dikendalikan.

Arus lalu lintas di jalan sekitaran Kampung Cikoneng maupun Jalan Raya Bojongsoang sempat mengalami kemacetan parah kurang lebih mencapai 4 kilometer. "Saya sesalkan, kok ada keributan lagi dan bentrok susulan. Satu orang teman kami jadi korban dan motor yang dirusak," ujarnya, Jumat (27/7).

Salah seorang warga Cikoneng, Tommy (40) mengaku spontan melakukan penghalauan kepadan pengemudi ojek online. Sebab katanya, kedatangan mereka dianggap mengganggu ketertiban warga Cikoneng.

"Kami menghalau kedatangan para ojek online karena sudah mengganggu ketertiban umum," ujarnya yang juga pengemudi ojek pangkalan di Kampung Cikoneng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement