Jumat 27 Jul 2018 07:22 WIB

Sindir Jokowi, Demokrat tak Ingin 'Beli Kucing dalam Karung'

Demokrat ingin Jokowi segera umumkan nama cawapresnya.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Renanda Bachtar meminta capres usungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi) segera mengumumkan cawapres yang akan mendampinginya. Sebab, hal itu, kata dia, bisa menjadi pertimbangan bagi Demokrat dan partai oposisi Jokowi.

“Pak Jokowi sampai hari ini belum menyebutkan siapa cawapresnya. Buat Demokrat, ‘membeli kucing dalam karung’ itu tidak ada dalam kebijakan Demokrat. Nah Pak Jokowi harus sebutkan dulu,” ujar Renanda kepada Republika.co.id, Kamis (26/7).

Dia mengatakan, bila saja Jokowi mengumumkan satu nama sebagai cawapresnya, maka Demokrat bisa menentukan dan memperjelas sikap. Namun, dia menyayangkan, sampai saat ini belum ada satu pun nama yang dideklarasikan oleh Jokowi sebagai pasangan dalam kontestasi tahun depan.

“Demokrat selalu mengingatkan Pak Jokowi untuk segera menyampaikan siapa cawapresnya. Sehingga kita bisa memberikan keputusan, kita dukung atau tidak, atau menentukan sikap,” ujarnya.

Baca juga, SBY: Saya tak Pernah Tawarkan AHY Sebagai Cawapres Jokowi.

Terlebih, menurut Renanda, saat ini partai-partai koalisi Jokowi telah memberikan masing-masing nama kepadanya untuk disodorkan sebagai calon pendamping Jokowi.

Partai-partai itu pun, kata dia, juga telah siap menerima siapapun yang pada akhirnya diputuskan untuk mendampingi Presiden ke tujuh itu.

“Semua sudah siap, semua sudah menyerahkan. Katanya sudah ada 10 nama di kantong, atau mungkin lebih. Apa yang pak jokowi tunggu? Kan harusnya itu,” ungkap Renanda.

Oleh sebab itu, dia pun mempertanyakan kepercayaan-diri Jokowi dan koalisinya yang tak kunjung memberikan sebuah nama cawapres. Padahal, bila dilihat, kata dia, Jokowi saat ini adalah orang yang paling mampu dan paling bisa untuk menyebutkan sebuah nama itu.

”Kita berharap ya, harusnya Pak Jokowi tidak di akhir-akhir sekali baru mengumumkan. Ini kan seperti yang tidak percaya diri kan. Kita melihatnya seperti itu, jadinya. Harusnya kan segera diumumkan, karena Pak Jokowi kan jauh lebih confident daripada apa yang kita lihat saat ini,” tuturnya.

Pendaftaran capres dan cawapres menurut KPU adalah mulai tanggal 4 hingga 10 Agustus mendatang. Baik koalisi Pemerintah maupun oposisi sampai sekarang masih belum menentukan siapa pasangan calon masing-masing dari koalisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement