Kamis 26 Jul 2018 16:11 WIB

Warga Bersih-Bersih Pangandaran Usai Gelombang Tinggi

Gelombang tinggi bukan hanya merusak infrastruktur melainkan juga membawa sampah

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Esthi Maharani
Unsur pemerintah daerah, TNI dan Polri serta masyarakat mengadakan aksi bersih-bersih di pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Kamis (26/7). Sehari sebelumnya, banjir rob melanda kawasan itu.
Foto: Humas Pemkab Pangandaran
Unsur pemerintah daerah, TNI dan Polri serta masyarakat mengadakan aksi bersih-bersih di pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Kamis (26/7). Sehari sebelumnya, banjir rob melanda kawasan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Gelombang tinggi yang menghantam kawasan pantai Pangandaran bukan hanya merusak infrastruktur di pantai melainkan juga membawa banyak sampah. Semua elemen masyarakat pun berinisiatif untuk membersihkan pantai.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena menyebut ada sekitar 500 orang yang terlibat pada aksi bersih-bersih pantai pada Kamis, (26/7). Mereka berasal dari berbagai unsur dan bertujuan mengembalikan kondisi pantai Pangandaran seperti sedia kala.

"Dari unsur masyarakat, dinas intansi, TNI, Polri, relawan, ormas dan lain-lain. Tujuannya mebersihkan puing puing yg terkena hataman ombak dan material yang terbawa ombak," katanya pada Republika.

Ia berharap aksi bersih-bersih tersebut bisa mengembalikan kebersihan pantai Pangandaran sehingga nantinya pengunjung dan masyarakat bisa kembali menikmati pesona pantai dengan nyaman.

photo
Unsur pemerintah daerah, TNI dan Polri serta masyarakat mengadakan aksi bersih-bersih di pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Kamis (26/7). Sehari sebelumnya, banjir rob melanda kawasan itu.

Gelombang tinggi diketahui telah merusak lima kecamatan meliputi Cimerak, Cijulang, Parigi, Pangandaran dan Kalipucang. Untuk di Cimerak, kerusakan terjadi pada 32 unit warung dan dinding Taman penahan air laut. Di Parigi, tembok pembatas mengalami kerusakan sepanjang 30 meter diikuti abrasi sepanjang bibir pantai. Sedangkan 1 Masjid dan 50 warung disana ikut terdampak namun tak mengalami kerusakan. Adapun di Kecamatan Pangandaran, kerusakan terjadi pada 9 unit perahu.

"Terakhir, ada 14 unit warung rusak di Kalipucang. Kerusakannya bervariatif ada yang sedang, ringan dan berat," katanya.

Berdasarkan pendataan sementara, total kerugian terbesar ialah di Kecamatan Pangandaran (125 juta rupiah). Sedangkan kerugian paling rendah terletak di Kecamatan Cimerak (17 juta).

"Diperkirakan total kerusakan di semua lokasi terdampak mencapai 287 juta rupiah. Kami masih terus data bila ada kerusakan yang belum terdata," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement