REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kementerian Sosial (Kemensos) telah melakukan penjangkauan terhadap Warga Suku Mausu Ane, Negeri Maneo Rendah, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (26/7). Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, tim diterjunkan sebagai respon cepat kejadian kelaparan akibat perkebunan warga Suku Mausu Ane diserang babi dan tikus.
"Tugas tim Kemensos, di antaranya mengidentifikasi warga yang sakit, mendata keluarga korban meninggal, menyusun kronologi kejadian, menyalurkan bantuan logistik, serta mengidentifikasi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang mereka," tutur Harry dalam siaran pers kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis (26/7).
Harry menuturkan, tim bergerak dari Posko Terpadu Penanganan Wabah Kelaparan di Desa Morokai menuju titik kumpul sementara warga Maneo. Jalan menuju lokasi ditempuh menggunakan kendaraan double cabin melewati medan yang terjal, jalanan tanah, dan sungai setinggi lutut orang dewasa.
Desa Morokai merupakan wilayah terdekat dengan lokasi pemukiman warga Negeri Maneo Rendah. Posko Terpadu yang didirikan di desa tersebut merupakan pusat koordinasi lintas sektor sekaligus titik menurunkan berbagai bantuan untuk disalurkan ke warga Maneo.
Berangkat dari Desa Morokai menuju ke titik kumpul memerlukan waktu tempuh tiga jam perjalanan menggunakan kendaraan roda empat. Dari titik kumpul menuju ke Pemukiman warga Negeri Maneo Rendah memerlukan waktu tempuh dua hari satu malam yang ditempuh dengan berjalan kaki.
Selain Tim Kemensos, juga turut dalam rombongan adalah personel TNI, Polri, BPBD Maluku, berbagai unsur relawan, serta kepala Desa Morokai yang bertindak sebagai penerjemah bahasa lokal setempat.
Harry mengatakan Tim Kemensos sebanyak tujuh orang terdiri beberapa unit kerja yakni Komunitas Adat Terpencil (KAT), Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam, Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, dan Pusat Penyuluhan Sosial. Ditambah personel dari Dinas Sosial Provinsi Maluku, Dinas Sosial Kabupaten Maluku Tengah, serta Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Seperti diketahui sebanyak 10 personel Tagana Provinsi Maluku bersama Dinsos Provinsi Maluku, serta Dinsos Kabupaten Maluku Tengah menyalurkan bantuan logistik. Bantuan berupa saty ton beras, 190 lembar matras, 270 lembar selimut, 35 paket mainan untuk anak-anak, 60 paket untuk lansia, 45 paket perlengkapan bayi, 90 paket lauk pauk, peralatan dan perlengkapan memasak (panci, wajan, piring, gelas), 45 unit tenda gulung.