REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Wakil Gubernur Sumatra Barat Nasrul Abit memandang perkoperasian di daerah yang ia pimpin butuh promosi yang lebih gencar. Alasannya, perkembangan jumlah koperasi yang ada saat ini belum signifikat dari tahun ke tahun. Padahal, potensi koperasi di Sumbar masih cukup besar, dilihat dari jumlah asetnya.
"Masyarakat ini butuh tahu lebih banyak. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terbilang baru tapi lebih populer. Koperasi butuh promosi," kata Nasrul, Selasa (24/7).
Nasrul menilai, koperasi perlu ekspos mengenai kisah sukses anggotanya. Tujuannya, lanjutnya, agar masyarakat memahami prinsip koperasi yang menyejahterakan anggotanya.
"Sosialisasi jangan dibebankan ke dinas namun seluruh anggota koperasi harus ikut populerkan," katanya.
Catatan Pemprov Sumbar, jumlah koperasi di Sumbar yang suah melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada 2017 mencakup 77 persen dari seluruh koperasi yang ada. Angka ini naik dibanding tahun 2016 yang hanya 71 persen. Artinya, semakin banyak koperasi yang bertahan dengan melakukan inovasi.
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sumbar juga mencatat, sudah ada 376 koperasi dari sekitar 4 ribu koperasi aktif di Sumbar yang memiliki aset di atas Rp 2 miliar. Kondisi ini menegaskan bahwa koperasi masih memiliki pangsa pasar yang kuat, khususnya di sektor simpan pinjam.