REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan partainya membentuk tim kecil untuk menjalin komunikasi lanjutan dengan Partai Demokrat, PAN, dan PKS. Tim komunikasi akan mengupayakan adanya forum yang mempertemukan empat partai duduk satu meja membahas Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
"Nanti akan dibahas juga pembentukan tim kecil untuk lakukan komunikasi yang lebih teknis dan intensif antara Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKS. Kalau bisa duduk bersama sehingga koalisi ini utamanya adalah empat pilar," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (25/7).
Dia mengatakan pembentukan tim tersebut dibahas dalam rapat koordinasi teknis menghadapi Pemilu Presiden 2019 di Kediaman Prabowo Subianto, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/7). Dia mengatakan rapat tersebut merupakan rapat pertama Gerindra yang langsung membicarakan masalah capres dan cawapres.
Ia mengatakan Prabowo mengundang pengurus, pembina, penasihat, dewan pakar dari Gerindra untuk memperbaharui perkembangan pembentukan koalisi sehingga ada persamaan persepsi. “Ini adalah pertemuan yang pertama yang terkait langsung 2019," ujarnya.
Fadli membantah soal hubungan Gerindra dan PKS yang renggang karena adanya pertemuan dengan Demokrat. Menurut dia, komunikasi dengan PKS dan PAN tetap berjalan, dan terkait cawapres akan dibicarakan lebih lanjut.
"Dari sisi Prabowo maupun SBY semalam menyampaikan soal cawapres marilah kita dudukkan, kita cari 2-3 nama dulu. Dari 2-3 nama itu nanti kita godok bersama-sama," katanya.
Menurut Fadli, komunikasi dengan PKS dan PAN sudah sangat intensif. Namun, komunikasi dengan Demokrat baru dimulai secara resmi pada Selasa (24/7) malam.
Sehingga, apabila sudah ada tim kecil maka kemungkinan langsung ada pertemuan-pertemuan, untuk saling bertukar informasi. Fadli meyakini empat partai politik yaitu Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS, dan PAN akan bergabung dalam satu koalisi yang solid.
Koalisi ini akan bisa mengatasi persoalan di masyarakat terutama persoalan ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang rendah, kemiskinan yang besar, kesenjangan sosial, dan utang yang semakin besar.