REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga telur ayam di wilayah Jakarta Barat mulai mengalami sedikit penurunan. Menurut Rehan (32), salah satu distributor telur di Slipi, Jakarta Barat, telur yang ia jual ke agen-agen dan pedagang sembako harganya sedikit menurun. Pada Selasa (23/7) ia menjual telur seharga Rp 27 ribu per kilogram setelah sebelumnya harga telur yang ia jual sempat mencapai Rp 30 ribu per kilogram.
Menurutnya, kenaikan harga telur disebabkan produksi yang berkurang dan harga pakan naik. Kenaikan yang terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri ini menyebabkan omzetnya menurun cukup besar. Ia biasanya membeli telur-telur ayam ini dari Jawa dan Sumatera. “Biasanya saya belanja telur ke Jawa per harinya beli sampai 10 ton telur, sekarang cuma lima ton,” kata Rehan.
Selain itu Rehan acap kali menerima protes dari pembeli karena kenaikan yang cukup signifikan ini. Biasanya ia menjual telur ayam dengan harga Rp 20 ribu hingga Rp 23 ribu per kilogramnya. Ia mengakui bahwa selama 10 tahun lamanya ia berdagang telur ayam belum pernah terjadi kenaikan setinggi saat ini.
“10 tahun saya berdagang telur, baru kali ini mengalami kenaikan setinggi ini. Saya harap pemerintah bisa membantu agar harga telur bisa normal kembali, jadi kita (distributor telur) jualnya juga gampang, dan modal juga sedikit kalau harga telurnya sedang,” kata Rehan.