Selasa 24 Jul 2018 19:01 WIB

Ribuan Penduduk di Kabupaten Kuningan Krisis Air Bersih

Krisis air bersih disebabkan bencana longsor pada musim hujan lalu.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Air Bersih (ilustrasi)
Air Bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Warga empat dusun di tiga desa di Kabupaten Kuningan mengalami krisis air bersih. Kondisi itu disebabkan bencana longsor pada musim hujan lalu, yang menimbun pipa sumber air yang mengarah ketiga desa tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, menyebutkan, keempat dusun itu, yakni Dusun Sukasih di Desa Cihanjaro. Kecamatan Karangkancana, Dusun Sukamanik dan Dusun Sukahurip di Desa Simpayjaya, Kecamatan Karangakancana serta Dusun Sukagalih 2 di Desa Sukasari, Kecamatan Karangkancana.

"Total ada ribuan penduduk yang tinggal di empat dusun itu,’’ ujar Agus kepada Republika.co.id, Selasa (24/7).

Agus menyebutkan, di Dusun Sukasih Desa Cihanjaro, tercatat ada 304 kepala keluarga (KK) atau 720 jiwa warga. Sedangkan di Dusun Sukamanik dan Dusun Sukahurip Desa Simpayjaya, tercatat ada 587 KK atau 1.662 jiwa warga. Sementara Dusun Sukagalih 2 Desa Sukasari dihuni oleh 120 KK atau 750 jiwa.

"Ya memang tidak semua warga di empat dusun tersebut yang mengalami krisis air bersih,’’ kata Agus.

Menurut Agus, pipa sumber air yang mengairi tiga desa itu selama ini berasal dari Blok Cijurang di Desa Jabranti dan Gunung Tilu. Namun, pipa tersebut tertimbun longsor pasca-bencana longsor yang terjadi pada musim hujan di awal tahun.

Agus mengungkapkan, warga sebenarnya sudah berupaya untuk melakukan tindakan guna mendapatkan air bersih. Untuk warga Desa Cihanjaro, telah berupaya menggali sumur dengan kedalaman hingga 15 meter. Namun saat kemarau seperti saat ini, air susah diperoleh sehingga mereka harus menunggu sehari semalam untuk bisa mendapatkan air minum.

"Warga Desa Simpayjaya telah berupaya menggali sumur dengan kedalaman 10 meter, namun di musim kemarau ini airnya justru berbau,’’ tutur Agus.

Saat ini, kata Agus, kebutuhan air bersih bagi warga di ketiga desa tersebut sangat mendesak. Pihaknya pun bekerja sama dengan instansi terkait lainnya, termasuk PDAM untuk menyalurkan air bersih ke desa-desa tersebut. ‘’Sekarang suplai air sudah dimulai,’’ kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement