REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Kota Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu mengungkapkan, Pemerintah Kota Surabaya akan membangun 6 lift baru untuk melengkapi fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Kota Pahlawan. Pada 2017, Pemkot Surabaya juga sudah melengkapi JPO di Jalan Basuki Rahmad denga lift, untuk memanjakan para pejalan kaki, agar meu menggunakan JPO dan tidak menyeberang sembarangan.
“Jadi, nanti total ada 7 JPO di Surabaya yang dilengkapi lift,” kata perempuan yang akrab disapa Yayuk di Surabaya, Senin (23/7).
Adapun enam JPO yang segera dipasangi lift adalah yang terletak di Jalan Basuki Rahmad depan Hotel Bumi, JPO di Jalan Gubernur Suryo depan SMAN 6, JPO di Jalan Pemuda depan RRI, JPO Jalan Urip Sumoharjo, JPO Jalan Prof Moestopo depan FKG, dan JPO Jalan Wonokromo depan Stasiun Wonokromo.
“Sebenarnya, ada dua JPO lagi yang berbarengan, yaitu JPO di Jalan Diponegoro atau depan RS RKZ dan Jalan Darmo depan SMA Santa Maria. Tapi, karena ada sedikit kendala, maka kemungkinan dilakukan setelah pembangunan 6 lift itu,” ujar Yayuk.
Yayuk menjelaskan, pembangunan enam lift di JPO tersebut nantinya tidak akan menggunakan dana APBD. Tetapi berdasarkan hasil kesepakatan Pemkot Surabaya dengan pihak ketiga yang menyewa JPO itu.
Yayuk mengungkapkan, sebenarnya, perjanjian sewa di 6 JPO itu akan berakhir pada Desember 2018. Sehingga, apabila pihak ketiga atau penyewa masih ingin memperpanjang perjanjian sewa JPO itu, maka 6 bulan sebelum perjanjian sewa berakhir, harus memperpanjang perjanjian sewa.
“Nah, ketika penyewa ini ingin memperpanjang perjanjian sewanya, Pemkot Surabaya meminta fasilitas tambahan berupa pembangunan lift di JPO. Mereka pun menyetujuinya, sehingga pemkot dalam pembangunan lift ini tidak mengeluarkan dana apapun,” kata Yayuk.
Yayuk memastikan, pembangunan lift pada 6 JPO itu akan segera dimulai akhir Juli 2018, dan ditargetkan selesai akhir tahun 2018. Makanya, masyarakat diimbau untuk tidak kaget apabila beberapa JPO sudah dilakukan penutupan oleh pihak ketiga.
“Penutupan itu hanyalah semata-mata untuk menambahkan fasilitas supaya lebih aman dan nyaman, terutama bagi kaum difabel dan lansia,” kata Yayuk.
Yayuk menambahkan, untuk mengantisipasi banyaknya penyeberang jalan akibat ditutupnya 6 JPO saat pembangunan lift, Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Kota Surabaya sudah berkoordinasi dengan Linmas dan Satpol PP Surabya. Harapannya, para penyeberang itu bisa dibantu untuk menyeberang jalan dan disosialisasikan bahwa sedang ada pembangunan lift.