Senin 23 Jul 2018 11:34 WIB

BPPD NTB Ingin Kembangkan Pantai Halal di Lombok

NTB dikenal dengan branding wisata halal.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pekerja membersihkan pantai dekat area pembangunan Paramount Hotel & Residences di Kawasan Mandalika yang dikelola dan dikembangkan oleh BUMN Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (18/4).
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Sejumlah pekerja membersihkan pantai dekat area pembangunan Paramount Hotel & Residences di Kawasan Mandalika yang dikelola dan dikembangkan oleh BUMN Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Rabu (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wisatawan timur tengah menjadi salah satu pasar yang menjadi target sektor pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB). Branding NTB, khususnya Pulau Lombok sebagai destinasi wisata halal, menjadi salah satu daya tarik dalam meraih minat wisatawan timur tengah.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Fauzan Zakaria mengatakan penyiapan fasilitas hingga berbagai sarana yang sesuai dengan karakteristik wisatawan timur tengah menjadi perhatian bagi NTB. Ia berencana membangun pantai khusus untuk wisatawan timur tengah dan muslim pada umumnya.

"Ada beberapa pantai yang sedang diupayakan agar menjadi kategori pantai halal. Salah satunya di Loteng (Lombok Tengah), Pantai Mawun akan kita desain (wisata halal). Kita berharap untuk yang buka-bukaan di tempat yang lain," ujar Fauzan di sela-sela rapat koordinasi BPPD NTB, Senin (23/7).

Fauzan menilai, Pantai Mawun sangat tepat menjadi pantai halal karena lokasinya yang relatif masih sepi dan cukup terisolasi karena letaknya yang jauh dari keramaian. Memang, kata dia, belum ada akomodasi di wilayah tersebut. Namun bisa diatasi dengan banyaknya akomodasi yang terdapat di kawasan Pantai Kuta Mandalika.

Fauzan menyampaikan, pengembangan destinasi yang ramah keluarga seperti pantai halal menjadi perhatian utama. Menurutnya, destinasi harus ditata sebaik mungkin agar menimbulkan kesan ramah keluarga.

"Artinya anak-anak kecil bisa datang ke situ tanpa terkontaminasi oleh pemandangan-pemandangan yang tidak wajar dilihat anak kecil. Harus ada kategori destinasi, tidak semua destinasi kita tidak kita lepas," ucap Fauzan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement