REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) di stasiun Depok Lama memutuskan untuk kembali pulang atau kerja menggunakan moda alternatif lainnya. Hal ini karena antrean panjang di stasiun hingga mengular pada Senin (23/7) pagi.
"Ada yang sampai pulang, tetangga aku tadi sekompleks," kata salah satu penumpang KRL Puteri Lenggogeni di Jakarta, Senin (23/7).
Puteri merupakan warga Depok yang bekerja di Jakarta Pusat. Setiap hari ia mengandalkan KRL untuk berangkat dan pulang kerja. Puteri mengaku sulit mendapatkan tiket karena antrean yang panjang hingga 500 meter mulai dari subuh.
"Antreannya sangat panjang, untuk tubuh aku kecil jadi bisa selap-selip," ujarnya.
Dia menuturkan warga Depok sudah mengantisipasi perubahan sistem tiket tersebut dengan datang lebih awal di Stasiun Depok Lama karena informasi sudah tersebar di grup WhatsApp. "Aku sampai stasiun jam enam, cuma kata tetangga subuh ramai banget, karena orang udah antisipasi dari kemarin," katanya.
Antrean disebabkan oleh perbuhan sistem tiket dari elektronik ke kertas. Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia mengatakan pihaknya memberlakukan tiket kertas sehubungan dengan masa pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik.
Baca juga, Penumpang Keluhkan Sistem Ticketing KRL.
Vice President Komunikasi Perusahaan KCI Eva Chairunisa menjelaskan, bagi seluruh pengguna kartu multi trip (KMT) dan uang elektronik untuk sementara kembali mengantre tiket kertas selama masa pembaharuan sistem tersebut.
Petugas memeriksa tiket kertas KRL Commuter Line calon penumpang di Stasiun Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (23/7).
"Permintaan maaf khususnya kami sampaikan kepada para pelanggan setia kami, pemilik Kartu Multi Trip maupun kartu uang elektronik dari bank yang tetap perlu melakukan transaksi tiket pada loket sebelum menggunakan jasa KRL selama masa pemeliharaan berlangsung, "katanya.
Eva menjelaskan pembaharuan dan pemeliharaan sistem dalam skala keseluruhan yang berlangsung saat ini tidak dapat dihindari untuk menjaga keandalan sistem ini di masa yang akan datang. Pembaharuan sistem dan pemeliharaan dilakukan sejak Sabtu 21 Juli 2018.
"Sebagai bentuk mitigasi jika proses pembaharuan masih membutuhkan waktu maka untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL pada Senin 23 Juli 2018 transaksi tiket KRL akan menggunakan tiket kertas yang diberlakukan di 79 stasiun KRL dimulai dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir," katanya.