Senin 23 Jul 2018 08:44 WIB

Karcis Kertas Picu Antrean Panjang dan Buat Ribet Penumpang

Sejumlah penumpang mengaku belum mengetahui pembelian karcis kertas.

Rep: Silvy Dian Setiawan/Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Antrean penumpang di Stasiun Kereta Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (23/7). Mereka mengantre untuk membeli tiket manual alias karcis karena sistem layanan kartu KRL sedang dalam perbaikan.
Foto: Umar Mukhtar
Antrean penumpang di Stasiun Kereta Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (23/7). Mereka mengantre untuk membeli tiket manual alias karcis karena sistem layanan kartu KRL sedang dalam perbaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antrean penumpang KRL di stasiun kereta api Pasar Minggu, pada Senin (23/7) pagi, tampak cukup panjang.

Penumpang yang ingin menggunakan jasa angkutan kereta api harus membeli tiket secara manual yaitu dengan karcis karena sedang ada perbaikan sistem sejak Sabtu (21/7) kemarin. Beberapa penumpang yang terbiasa membeli tiket berupa kartu pun harus mengeluarkan uang tunai untuk mendapat karcis.

"Saya enggak tahu sampai kapannya, karena saya hanya ditugasi saja untuk ke sini (Stasiun Pasar Minggu)," kata dia, Senin (23/7). Di sudut di depan pembelian tiket, seorang petugas KAI tampak sibuk melayani pembelian karcis dari para penumpang.

Salah seorang penumpang, Hilal (23), ditemui Republika.co.id mengaku tidak mengetahui soal adanya perbaikan sistem tiket KAI. Ia baru mengetahui saat tiba di stasiun Pasar Minggu untuk berangkat ke Citayam, Depok.  "Saya juga baru tahu pas di sini, mendadak gitu bilangnya, enggak dapat pemberitahuan saya," ungkap dia.

Baca juga,  Penumpang Keluhkan Sistem Ticketing KRL.

Di stasiun Universitas Indonesia, salah satu pengguna, Dwina Astia (21), mengungkapkan, ia harus membeli tiket kertas di loket kereta. Walaupun antrean tidak terlalu panjang, ia masih mengeluh dengan keadaan tersebut. "Biasanya langsung tapping sekarang saya harus beli dulu. Itu membuat waktu saya lebih banyak terpakai buat ngantre saja," kata Dwina di Stasiun UI, Senin (23/7).

Ia berharap agar pemberlakuan tiket kertas ini tidak lagi diberlakukan esok harinya. Sehingga, mobilitas ia yang sehari-harinya memang menggunakan KRL tidak terganggu. "Mudah-mudahan besok gak pakai tiket lertas lagi. Masa tiap hari saya beli tiket kertas. Mudah-mudahan sistemnya (pembaruan e-ticketing) bisa cepat selesai," tambahnya.

Pantau Republika.co.id, petugas stasiun tidak henti-hentinya menginformasikan kepada pengguna kereta untuk menggunakan tiket kertas. Tidak banyak pula pengguna yang bertanya terkait penggunaan tiket kertas. Tiga loket yang disediakan di stasiun UI. Tiket yang harus dibayar oleh pengguna KRL seharga Rp 3000.

"Hari ini yang dapat digunakan hanya tiket kertas. Seluruh stasiun hari ini menggunakan tiket kertas. Maaf hari ini anda hanya bisa menggunakan tiket kertas seharga 3000 rupiah. Yang belum mempunyai tiket kertas bisa membeli di loket yang sudah disediakan," bunyi pengumuman petugas stasiun.

Seperti diketahui, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) masih melakukan pembaruan sistem pembelian tiket elektronik. Pengguna kereta rel listrik (KRL) diharapkan bisa merencanakan waktu lebih banyak untuk membeli tiket sebelum bepergian besok, Senin (23/7).

VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa mengatakan jika pembaruan sistem tiket elektronik masih berlangsung maka akan ada perubahan pembelian tiket. "Jika proses pembaharuan masih membutuhkan waktu maka untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL pada Senin (23/7) transaksi tiket KRL akan menggunakan tiket kertas," kata Eva, Ahad malam (22/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement