Ahad 22 Jul 2018 16:47 WIB

KLHK Edukasi Pengelolaan Sampah Plastik

Sampah perlu dikendalikan dan dikelola dengan baik.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Dwi Murdaningsih
 Suasana aktivitas di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar gebang, Kota Bekasi, Rabu (4/11).  (Republika/Yasin Habibi)
Suasana aktivitas di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar gebang, Kota Bekasi, Rabu (4/11). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberikan edukasi mengenai pengelolaan lingkungan melalui sebuah Pameran yang bertajuk Pekan Lingkungan Hidup Kehutanan (PLHK) 2018 di JCC Senanyan, Jakarta. Pameran yang sempat dikunjungi oleh Menteri LHK Siti Nurbaya itu memiliki tema Kendalikan Sampah Plastik.

Pameran yang ditutup Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati itu menganut prinsip less waste event. “Sehingga sampah yang ditimbulkan oleh peserta maupun pengunjung dikendalikan dan dikelola dengan baik,” ujar Vivien dalam penutupannya, dikutip dari siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (22/7).

Hingga penyelenggaraan hari kedua, kata dia, total sampah yang ada dari kegiatan ini adalah 126,5 kilogram. Jumlah sampah yang dapat dipilah 49 kg, yang kemudian dikirim ke bank sampah untuk dimanfaatkan kembali. Sementara, jumlah residu yang timbul mencapai 78 kg yang langsung dikirim ke tempat pembuangan sampah.

"Ternyata kita bisa melakukan pengelolaan sampah dengan baik", lanjut Vivien.

Pameran yang berlangsung sejak tanggal 19 hingga 21 Juli itu pun resmi ditutup. Menurutnya, pengunjung  pameran lebih dari 20.000 orang, karena banyak juga yang tidak mengisi form kunjungan.

Sementara, Menteri LHK, Siti Nurbaya pada pameran itu, sempat mengunjungi booth peserta pameran  itu. Dia juga sempat mencoba smart dropbox, yaitu sarana yang disediakan bagi konsumen untuk menukarkan sampah berupa botol plastik dengan saldo uang elektronik T-cash, dengan konsep satu sampah botol plastik dihargai 50-60 rupiah di smart dropbox ini.

Siti juga sempat berbincang dengan siswa siswi SMKN 27 Jakarta di booth Dinas Lingkungan Hidup Prov. DKI Jakarta, yang merupakan salah satu sekolah Adiwiyata Mandiri. Siswa-siswi itu telah  melakukan beberapa kegiatan pengelolaan sampah, seperti membentuk bank sampah, menciptakan lubang resapan biopori, dan menciptakan pupuk kompos dan mengolah sampah menjadi biogas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement