Sabtu 21 Jul 2018 17:49 WIB

'Selebritas Jadi Caleg tak Selalu Negatif'

Keberhasilan selebritas di dunia politik tidak terlepas dari keterlibatan partai.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Ratna Puspita
Sejumlah artis hadir untuk pendaftaran bakal calon legislatif di KPU Pusat, Jakarta, Senin (16/7).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Sejumlah artis hadir untuk pendaftaran bakal calon legislatif di KPU Pusat, Jakarta, Senin (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, masuknya selebriti ke dunia politik tidak harus selalu dikaitkan dengan konteks negatif. Ada beberapa artis yang memiliki pencapaian positif saat masuk partai politik.

Ia mencontohkan kader Partai Golkar, Tantowi Yahya, kini menjadi duta besar Indonesia di Selandia Baru. Figur publik berlatar belakang atlet seperti Utut Adianto dari PDIP juga kini menjabat sebagai wakil ketua DPR juga sebagai contoh positif. 

Menurut dia, keberhasilan selebritas di dunia politik tidak terlepas dari keterlibatan partai yang melakukan edukasi. "Jadi, nggak semua public figure ini dipandang sebelah mata," kata Roy kepada Republika.co.id di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/7). 

Roy menjelaskan, edukasi yang dilakukan tidak hanya sekali melainkan secara intensif untuk menanamkan visi partai ke kader. Partai juga harus melakukan screening atau penilaian yang obyektif saat menyeleksi caleg, termasuk mereka dengan latar belakang public figure

Tidak hanya dari partai, pencapaian positif artis dalam dunia politik juga harus menyertakan kontribusi aktif dari selebritas itu sendiri. Mereka harus rela melepaskan citra sebagai artis untuk terjun jadi wakil rakyat. "Memang tidak mudah, tetapi ini wajib," ujar Roy. 

Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengatakan ada beberapa politisi dari kalangan selebritas yang memberikan kontribusi pemikiran terbatas. Tidak hanya itu, tingkat kehadiran sebagian selebritas juga rendah. 

Akan tetapi, ia mengatakan, ini tidak ditemui pada semua kader. Ia mengatakan, politisi berlatar belakang selebritas harus bisa menyesuaikan dengan lingkungan di mana ia berada kini. 

Saat sudah terpilih, mereka harus meninggalkan seluruh profesi yang pernah digeluti dan mengabdikan diri di politik. "Jadilah politisi yang tangguh dan legislator yang baik," tuturnya. 

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia Lely Arrianie mengatakan, artis yang masuk dunia politik tidak seharusnya selalu disalahkan. Sebab, partai politik memanfaatkan mereka untuk membangun persepsi orang lewat kemampuan mereka untuk menimbulkan empati. 

Menurut Lely, saat menjadi politisi, seorang selebriti harus bisa dan mau lahir dengan identitas baru. Di sinilah, proses pengkaderan harus dimaksimalkan oleh partai politik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement